Turki dan Yunani terlibat konflik terkait klaim atas ladang gas lepas pantai utama.
Selain mengecam Yunani, Erdogan juga mengecam para pemimpin Prancis yang ikut campur dalam masalah ini. Menurutnya, Prancis dan Yunani tidak kompeten. Mereka menantang eksplorasi energi Turki di Mediterania Timur.
Dukungan Prancis untuk Yunani telah membawa konflik itu ke dalam krisis serius bagi aliansi militer NATO.
Siprus adalah negara ketiga yang ikut bersaing untuk mendapatkan akses ke cadangan energi besar yang telah ditemukan Turki di wilayah tersebut.
“Apakah rakyat Yunani menerima apa yang bisa terjadi pada mereka karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten? Apakah rakyat Prancis tahu harga yang akan mereka bayar karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten?” tegas Erdogan.
Erdogan juga menantang Yunani dan Prancis secara khusus, dan berkata bahwa negaranya dalam posisi siap untuk berperang. “Ketika tiba saatnya untuk berperang, kami tidak akan ragu untuk berkorban,” ucapnya.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, juga memperingatkan Yunani untuk tidak memperluas zona pesisirnya ke Laut Ionia sejauh enam mil laut di bawah hukum maritim internasional. Dia mengatakan, tindakan itu akan menjadi “casus belli” yang dapat menyebabkan konflik bersenjata.[rmol]