Gulsen Fatikhnova (57) akhirnya bisa tersenyum. Di usianya yang sudah renta, ia bisa berkesempatan menunaikan ibadah haji, sebagai rukun Islamnya yang kelima.
Haji yang ia lakukan tahun inipun juga untuk menghajikan ibunya yang telah wafat. Fatikhnova pantas tersenyum dan bersyukur, karena prosesi ibadah haji yang ditempuhnya memang sangat lama dan sulit. Itu terjadi ketika ia masih menjadi warga negara Republik Uni Soviet yang memberlakukan sistem pengamanan ekstra ketat bagi siapa saja yang ingin menunaikan ibadah haji. Tapi setelah itu, pasca runtuhnya rezim Uni Soviet tahun 1991, kondisi perlahan berubah.
Dahulu, jumlah jamaah haji paling banyak dari Uni Soviet yang menganut sistem komunis, tidak lebih dari 17 orang Muslim saja setiap tahunnya. Tapi kini musim haji seperti membuka kesempatan besar di mana setiap Muslim di Rusia yang menjadi bekas negara Uni Soviet itu, begitu berlomba untuk pergi ke Baitullah. Proses keberangkatan dan birokrasi naik haji menjadi lebih mudah, ditambah lagi kehidupan ekonomi yang lebih baik, menjadikan jumlah jamaah haji asal Rusia membludak hingga 26 ribu orang. Subhanallah.
Menurut Fatikhnova kepada New York Times edisi Ahad (16/12), “Tahun ini saya akan naik haji menghajikan orang tua saya yang telah meninggal dan tidak sempat menunaikan haji saat ia hidup. ” Dengan penuh haru dan bahagia ia menambahkan, “Nanti ia dibangkitkan Allah di hari akhir, ibuku akan sangat bergembira karena ternyata ia telah naik haji. ”
Menurut Direktur Hubungan Internasional yang ada dalam Majlis Mufti Islam Rusia, Rashan Abfasov, “Pemerintah Uni Soviet dahulu hanya memberikan izin bagi 17 orang haji saja setiap tahunnya. ” Tapi kini, pemeritah Rusia telah memiliki kantor komunikasi yang khusus menangani bantuan terhadap para jamaah haji sehingga memudahkan mereka memperoleh visa dan paspor. Bukan hanya itu, bahkan jaringan penerbangan Rusia memberi harga khusus yang lebih murah bagi para jamaah haji.
Menurut harian New York Times, Presiden Rusia Vladimir Putin mampu meyakinkan para petinggi Saudi dalam kunjungannya beberapa waktu lalu (kunjungan pertama dalam sejarah bagi petinggi Rusia ke wilayah Arab). Dalam kesempatan itu, ia menegaskan akan menambah jumlah jamaah haji dari Rusia dari 20 ribu hingga 26 ribu haji, termasuk 3.000 orang dari Chechnya.
Selain birokrasinya menjadi mudah, melonjaknya jumlah jamaah haji Rusia ini juga karena kehidupan ekonomi mereka yang lebih baik saat ini. Hal ini juga tidak lepas dari semakin stabilnya wilayah utara Kaukasus yang dihuni oleh mayoritas Islam, termasuk Chechnya. Abdul Wahid Neazov, ketua Pusat Kebudayaan Islam Rusia, mengatakan, “Meningkatnya jumlah jamaah haji Rusia juga disebabkan makin baiknya pemahaman agama mereka, berhentinya aksi peperangan di Utara Kakasus, khususnya Chechnya, bertambahnya jumlah penduduk dan makin mudahnya berbagai proses untuk menunaikan haji. ”
Di Rusia kini hidup sekitar 23 juta Muslim, atau sama dengan sekitar 15% total penduduk Rusia yang berjumlah 145 juta jiwa. (na-str/iol)