Polisi Italia menangkap dua agen intelejen militer dan seorang hakim mengeluarkan surat penangkapan terhadap empat warga negara AS dalam kasus operasi penculikan CIA terhadap seorang Imam Muslim yang terjadi di Italia utara pada tahun 2003.
Kantor Kejaksaan Italia di Milan dalam pernyataannya Rabu (5/7) menyatakan, telah menangkap Marco Mancini, orang kedua di Sismi, badan intelejen militer negara itu dan seorang pejabat Sismi lainnya. Sementara surat penangkapan ditujukan pada tiga agen intelejen CIA dan seorang warga negara AS yang bekerja di basis militer angkatan udara AS di Aviano, Italia utara. Pengadilan Italia juga sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 22 agen intelejen AS yang diduga terlibat dalam kasus penculikan ini.
Penangkapan dan surat perintah penangkapan itu dikeluarkan berkaitan dengan kasus penculikan terhadap Mustafa Hassan Nasr, Imam di Masjid Milan, pada tahun 2003. Imam Nasr yang juga dikenal dengan nama Abu Umar diculik ketika ia sedang berjalan dari rumahnya menuju masjid. Abu Umar disergap, kemudian dimasukkan kedalam sebuah mobil van. Setelah itu, Abu dibawa ke basis militer AS di Aviano, lalu diterbangkan ke Mesir dan dijebloskan ke penjara di sana, di mana ia mengalami penyiksaan.
Para jaksa Italia yang menangani kasus ini meyakini aksi penculikan ini adalah bagian dari program CIA yang menghalalkan pemindahan para tersangka ke negara lain tanpa persetujuan pengadilan. CIA sendiri sangat menjaga kerahasiaan proses pemindahan itu dan beralasan bahwa praktek yang belakangan terungkap dan menimbulkan kontroversi itu, merupakan cara yang efektif dan sah dilakukan untuk mencegah terorisme.
Sementara itu, sumber dikalangan pengadilan Italia mengungkapkan, Mancini ditangkap karena dituding telah membantu aksi penculikan tersebut. Kasus Mancini merupakan kasus pertama di mana seorang pejabat pemerintah Italia terlibat dalam kasus penculikan.
Keterlibatan Eropa
Apa yang dilakukan kejaksaan Italia disambut positif oleh Komisi Keadilan Uni Eropa, Franco Frattini. Ia menyatakan menghormati keputusan jaksa menangkap Mancini. "Jaksa sedang menyelidiki, mereka menuduh agen intelejen Italia ini, Kita akan lihat apakah Ia bertanggungjawab atau tidak," kata Frattini pada Reuters dalam wawancara lewat telephone.
Kasus Abu Umar adalah salah satu kasus operasi penculikan CIA atas nama perang melawan terorisme pemerintah AS, yang terungkap ke permukaan. Jika dugaan keterlibatan Italia benar, maka akan menambah bukti bahwa sejumlah negara Eropa berkolusi dengan AS dalam operasi penculikan dan pemindahan para tersangka yang diduga pelaku teror.
Dewan Umum Parlemen Eropa pada tanggal 27 Juni lalu sudah mendesak agar kesepakatan bilateral antara Uni Eropa dan AS, khususnya negara-negara Eropa yang memikiki basis militer AS, ditinjau ulang menyusul terungkapnya kasus penculikan dan pemindahan para tersangka yang dilakukan CIA.
Penyidik dari Dewan Eropa Dick Marty pada tanggal 7 Juli lalu, dalam laporan hasil penyelidikan selama tujuh bulan mengatakan, ia menemukan adanya ‘jejaring’ dalam tindakan penghilangan orang, penjara rahasia dan pemindahan tahanan antar negara yang dilakukan secara ilegal oleh AS.
Organisasi pemantau hak asasi manusia, Amnesty Internasional ketika kasus ini terungkap, menuding negara-negara Eropa terlibat dalam kejahatan yang dilakukan AS itu. (ln/iol)