Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, yang berkunjung ke Nigeria diperkirakan akan membicarakan masalah keamanan sehubungan dengan kegiatan kelompok militan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Goodluck Jonathan, akan dibahas beberapa serangan yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram.
Kelompok militan tersebut meningkatkan serangannya dalam waktu setahun belakangan dengan sasaran antara lain kantor PBB di ibukota Nigeria, Abuja, gereja, dan kantor lembaga keamanan.
Amerika Serikat sendiri memiliki hubungan yang erat dengan Nigeria karena perdagangan minyak antara keduanya. Nigeria -yang merupakan produsen minyak terbesar di Afrika- adalah pemasok minyak terbesar kelima bagi Amerika Serikat.
Wartawan BBC di Lagos, Will Ross, mengatakan dengan kekerasan yang semakin meningkat, ada kekhawatiran produksi minyak Nigeria bisa terpengaruh.
Namun masih belum jelas apakah Clinton juga akan memberikan bantuan militer atau dukungan intelijen dalam pembicaraan dengan Presiden Jonathan.
Nigeria merupakan tujuan terakhir Hillary Clinton dalam lawatannya ke kawasan Afrika, antara lain Sudan dan Afrika Selatan.(fq/bbc)