Cincin Kawin Obama Terukir Kalimat Tauhid?

Hanya tiga minggu menjelang pemilihan umum presiden AS, laporan menghebohkan beredar terkait foto baru cincin kawin Presiden Barack Obama yang telah dipublikasikan secara online. Foto cincin kawin itu diklaim terdapat kalimat syahadatnya.

World Net Daily (WND), sebuah kantor berita konservatif online, awalnya melaporkan pada hari Rabu lalu bahwa cincin kawin Obama memiliki ukiran kalimat syahadat pertama Islam: “Laa Ilaha Illallah” Tidak ada Tuhan lain selain Allah.

Ketika dihubungi oleh Al Arabiya Inggris, Gedung Putih menolak untuk mengomentari klaim tersebut.

Joel Gilbert, seorang ahli Timur Tengah dan produser “Dreams of my Real Father” – sebuah film dokumenter yang mempertanyakan ayah kandung Obama dan validitasnya – adalah orang pertama yang menarik perhatian publik mengenai cincin kawin tersebut.

Sebelumnya sertifikat lahir Obama bahkan sempat diminta oleh partai konservatif untuk memvalidasi hubungan agamanya selama pemilu presiden tahun 2008.

Saat sarapan dengan konstituen pada bulan Februari 2012, Obama menunjukkan iman Kristennya saat ia bertemu penginjil Kristen Billy Graham.

Setelah bertemu Graham, Obama langsung berlutut meminta Tuhan membimbingnya tidak hanya dalam kehidupan Kristen, tetapi juga “dalam kehidupan bangsa Amerika dan nilai-nilai yang terus Amerika perjuangkan.

Obama terus memamerkan iman Kristennya di depan umum sejak ia menjadi presiden pada tahun 2008.

Namun dalam sebuah wawancara eksklusif dengan WND, Mark Gabriel, penulis “Journey inside the Mind of Islamic Terrorists”, menegaskan cincin kawin itu bertuliskan syahadat Islam.

Gabriel menjelaskan kepada WND bahwa tulisan yang terukir pada dua sisi, bagian atas dan bawah. Di bagian atas, berbunyi: “Tidak Ada Tuhan” sedangkan bagian bawah berbunyi “Selain Allah.”

Di bagian bawah, kata “Allah” ditulis sebagian di atas kata “Selain” jelas Gabriel.

TheBlaze.com, sebuah media online konservatif AS, mewawancarai seorang profesor Agama Indo-Muslim dan Islam serta Budaya di Harvard University, Dr Ali Asani, untuk meminta pendapat lebih lanjut mengenai terjemahan dari cincin yang terukir. Namun Asani membantah keabsahan tulisan di foto-foto cincin tersebut karena menurutnya tidak cukup jelas.

“Aku benar-benar harus melihatnya lebih dekat untuk melihat secara tepat apa yang ditulis dicincin itu,” jelas Asani.(fq/aby)