China Tuding Kelompok Teroris Islam Berencana Kacaukan Olimpiade

Pemerintah China mengklaim penyerbuan ke wilayah Xinjiang yang didominasi warga Muslim pada bulan Januari kemarin, terkait dengan upaya kepolisian Negeri Tirai Bambu itu menggagalkan rencana serangan terorisme.

Ketua Partai Komunis China Wang Lequan menuding kelompok itu telah menyusun rencana untuk mengacaukan pelaksanaan pesta olah raga dunia, Olimpiade lewat serangan teroris. Tahun 2008 ini, ibukota China, Beizing memang akan menjadi tuan rumah Olimpiade.

"Tujuan kelompok itu sudah sangat jelas, untuk merusak jalannya Olimpiade Beizing, " kata Wang pada para wartawan, Minggu (9/3).

Dalam penyerbuan itu, polisi China menembak mati dua orang yang mereka sebut sebagai anggota "kelompok teroris" serta melukai 15 orang lainnya. Lima polisi China dilaporkan juga mengalami luka-luka, ketika kelompok tersebut melakukan perlawanan dengan melempar tiga buah granat ke arah polisi.

Kantor Berita China, Xinhua melaporkan, Kepolisian China mengklaim kelompok tersebut berkolaborasi dengan sebuah pergerakan bernama East Turkestan Islamic Movement (ETIM), kelompok yang oleh PBB dimasukkan dalam daftar kelompok teroris internasional.

"Pesta Olahraga dunia Olimpiade yang akan digelar bulan Agustus mendatang merupakan acara besar, tapi ada segelintir orang yang berkonspirasi untuk melakukan sabotase. Ini bukan rahasia lagi, " klaim Wang.

Masih pada hari Minggu, Xinhua melaporkan bahwa aparat keamanan di Xinjiang juga berhasil menggagalkan rencana "serangan teroris" terhadap penumpang pesawat dari Urumqi yang menuju Beizing. Xinhua mengutip keterangan sejumlah pejabat parlemen Xinjiang yang mengungkap rencana serangan tersebut di sela-sela rapat anggota parlemen, Jumat (7/3).

Nur Bekri, salah seorang pejabat pemerintah di Xinjiang mengatakan bahwa pesawat dari maskapai penerbangan China Southern Airlines terpaksa mendarat di Lanzhou, ibukota provinsi Gansu karena sejumlah orang berusaha untuk melakukan aksi teroris saat penerbangan. Namun kru pesawat berhasil menggagalkan upaya itu dan semua penumpang beserta kru selamat.

Xinhua masih mengutip pernyataan Nur tidak menjelaskan siapa "sejumlah orang" yang dimaksud dan hanya mengatakan bahwa aparat keamanan setempat sedang menyelidiki siapa para pelakunya, darimana asalnya dan apa latar belakangnya. (ln/alarby)