Umat Islam Uighur di Xinjiang yang menolak untuk mengkonsumsi daging babi itu akan dikirim ke kamp-kamp pendidikan ulang, kata Kongres Uyghur Dunia.
Berita itu muncul ketika pemerintah China dituduh melakukan ‘genosida demografis’ terhadap penduduk Muslim Uighur dengan diduga memaksa kontrol kelahiran pada wanita lokal.
Kongres Uyghur Sedunia, sebuah kelompok hak asasi yang berbasis di Jerman untuk etnis minoritas, menuduh bahwa pejabat Tiongkok menuntut warga Uighur merayakan Festival Perahu Naga dengan makan ‘zong zi’ yang diisi daging babi.
Zong zi adalah jenis makanan ringan berbentuk segitiga diisi dengan nasi ketan dan bahan lainnya.
Festival Perahu Naga, atau ‘Festival Duan Wu’, jatuh pada hari kelima bulan kelima kalender lunar setiap tahun dan merupakan salah satu festival paling kuno bagi orang Cina Han.
Daging babi dilarang dalam Islam, dan umat Islam biasanya tidak merayakan Festival Perahu Naga.
Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Uyghur Dunia, mengatakan para pejabat telah mengirim pekerja untuk membawa pangsit babi ke keluarga setempat, sepenuhnya mengabaikan budaya Islam dan tradisi makan.
Raxit mengatakan dalam sebuah artikel di situs web Kongres: ‘Para pejabat Cina yang pergi ke rumah-rumah orang Uighur memberi Uighur zong zi dengan isian yang tidak halal. Orang-orang Cina memiliki budaya makan daging babi, dan para pejabat yang mengunjungi rumah-rumah orang Uighur membawa (zong zi) dengan lemak babi atau babi. ‘
Mengutip akun lokal, Kongres mengklaim bahwa kunjungan keluarga tersebut telah diatur ‘di Xinjiang secara terencana’.
“Jika Anda menolak untuk merayakan Festival Perahu Naga dan tidak makan atau membuat zong zi, pihak berwenang akan mencap Anda sebagai orang yang memiliki pemikiran ekstrem terhadap budaya Tiongkok, dan Anda akan dikirim ke kamp pendidikan ulang secara paksa,” tambah Raxit. []