Presiden Venezuela Hugo Chavez minta AS untuk berhenti melontarkan ancaman pada Iran dan Venezuela dengan harapan bisa menurunkan harga minyak di pasaran dunia. Ia menegaskan, negara-negara kaya termasuk AS, bisa mengakhiri krisis harga minyak asalkan mereka tidak lagi melontarkan pernyataan-peryataan yang menyalahkan negara-negara pengekspor minyak dan menarik pasukannya dari Irak.
"Mereka maunya menyalahkan kami terus, negara-negara Arab dan Venezuela. Bukan kami yang harus disalahkan. Tarik pasukan dari Irak dan Anda akan lihat harga minyak akan turun, " kata Chavez.
Ia melanjutkan, "Hentikan ancaman-ancaman yang dilontarkan ke Iran dan Venezuela, negara-negara produsen minyak, dan Anda akan lihat harga minyak akan cenderunga menurun." Menurut Chavez, harga minyak akan mencapai 200 dollar per barel jika AS masih terus mengancam Iran.
Hari Kami kemarin, harga minyak mencapai 146 dollar per barel, harga tertinggi yang pernah terjadi dalam perdagangan minyak dunia. Sebelumnya, harga minyak mentah mencapai 144 dollar per barel menyusul spekulasi rencana Israel melakukan serangan militer ke Iran, negara pengekpor minyak keempat terbesar di dunia.
Spekulasi itu makin menguat, dengan pemberitaan media massa bahwa Israel telah menggelar latihan perang di kawasan timur Mediterania dan Yunani awal bulan Juni kemarin. The New York Times mengutip keterangan para pejabat Pentagon menyatakan bahwa Israel mengerahkan lebih dari 100 pesawat tempur jenis F-16 dan F-15 dalam latihan tersebut.
Sementara itu, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Mayor Jenderal Muhammad Ali Jafari akhir Juni kemarin mengatakan, Teheran akan melakukan semua opsi termasuk menutup Selat Hormuz jika Israel melancarkan serangan militernya ke Iran.
"Ketika sebuah negara diserang, wajar jika negara bersangkutan mengerahkan semua kemampuannya untuk melawan musuh, " kata Mayor Jenderal Ali Jafar.
Selat Hormuz yang membentang antara negara Iran dan Oman merupakan selat yang vital sebagai jalur lalu lintas kapal-kapal pengangkut minyak. Sekitar 40 persen kapal-kapal yang mengangkut minyak ke seluruh dunia, melewati selat ini. (ln/presstv)