Setelah menghina Isa Al-Masih a.s. dan Maryam a.s., Channel 10 Israel kembali menghina Nabi Muhammad Saw. Hinaan ini menyulut api kemarahan umat Islam dan Kristen.
Channel tersebut menayangkan seorang peserta bernama Nathan Bshifkin menamakan sepatunya dengan nama Nabi Muhammad Saw., sedangkan peserta lain menertawakannya.
Reaksi awal muncul dari pemimpin Harakah Islamiah yang dipimpin oleh Syekh Raid Shalah. Ia mengatakan, “Gonggongan anjing tidak akan pernah menyakiti awan karena ketinggiannya.”
Syekh Raid menegaskan, “Menghina Rasulullah Muhammad Saw. akan menyakiti perasaan seluruh kaum muslimin di dunia. Tapi apa hendak dikata, Yahudi saat ini senantiasa menanggalkan label kemanusiaan dari diri mereka, dan rela mengikuti nenek moyang mereka yang suka menghina para nabi dan rasul, bahkan menghina Nabi Musa a.s.”
Pemimpin Harakah Islamiah wilayah Selatan Palestina, Ibrahim Abdullah mengatakan, “Berulangnya pelecehan terhadap Nabi Muhammad Saw., Nabi Isa a.s. dan lainya oleh Channel Sepuluh Israel menunjukkan bahwa penghinaan ini terencana dan bertujuan merendahkan seluruh agama selain Yahudi.”
Ia kemudian menambahakan, “Penghinaan berulang terhadap Nabi tidak hanya dilakukan oleh Channel Sepuluh, akan tetapi pemerintah Israel juga menebar hinaan terhadap kesucian Islam dan Kristen di setiap penjuru Palestina, khususnya di kota Al-Quds.”
Pemuka agama lain juga turut berbicara, diantaranya Pendeta Suhail Khauri dari Katolik Roma golongan Melkite, ia mengatakan, “Pelecehan simbol agama yang dilakukan Yahudi akan menebar kebencian dan permusuhan antar agama, padahal manusiaa saat ini membutuhkan toleransi dan saling menghormati.”
Pemimpin Front Demokratik untuk Perdamaian dan Kesetaraan, Muhammad Barakah menegaskan, “Kebisuan institusi-institusi resmi Israel terhadap pelecehan Islam dan Kristen di Channel Sepuluh merupakan sikap setuju dan mendukung rasisme Israel yang semakin menjadi-jadi.”
Barakah kemudian menambahkan, “Sungguh aneh sikap Tzivi Livni yang menggaungkan keresahannya terhadap anti-semit ke seluruh dunia, padahal Yahudi sendiri sedang mempertontonkan rasisme kental atas dasar bangsa dan agama.” (sn/alj)