Di tengah persaingan ragam channel televisi yang menyajikan ragam intertainment, khususnya musik, tidak lama lagi akan hadir channel televisi musik Islam. Channel ini akan menyajikan ragam clip nyanyian Islam yang menjadi alternatif bagi masyarakat Arab menyaingi MTV yang memberikan lagu-lagu barat.
Seorang penulis drama dan produser acara televisi Ahmad Abu Haiba, kini sedang melakukan finalisasi proyeknya untuk menghadirkan channel musik Islam untuk masyarakat Muslim Arab. Menurut harian Los Angles Times terbitan AS, Abu Haiba belum mau menyampaikan detail rencana on air channel televisi musik Islamnya. Namun Abu Haiba merasa yakin bahwa channelnya akan mampu menyaingi rating pemirsa Arab yang selama ini kerap mengunjungi MTV sebagai channel musik-musik Barat.
Dalam harian yang terbit hari Ahad (6/4) itu, Abu Haiba mengatakan, “Pemuda Mesir yang berusia antara 15 – 24 tahun adalah kelompok usia yang mewakili sekitar 50% hingga 64% pemirsa televisi. Dan dari total jumlah itu, umumnya mereka intensif mengikuti 70-an channel musik Barat di televisi.”
Abu Haiba melanjutkan bahwa apa yang dilakukannya sebenarnya bukan menghina Barat, tapi merupakan bagian dari tanggung jawabnya menghadirkan hiburan yang sesuai secara peradaban dan agama pemirsa TV di kalangan masyarakat Arab. “Budaya Barat lebih membuat saya khawatir ketimbang politik mereka. Karena budaya bias mempengaruhi langsung pemikiran kaum Muslimin, ” ujarnya. Ia juga mengatakan kondisi tersebut sebenarnya merupakan ancaman serius yang bisa merusak keyakinan dan tradisi Arab dan Islam.
Karenanya, Abu Haiba yakin bahwa pers Islam mau tidak mau harus menghadapi pers Barat secara metode modern dan pemasaran yang tepat. Yakni dengan menghadirkan alternatif channel yang tidak melepaskan budaya Islam. “Jika kita kehilangan budaya kita, maka kita akan menjadi asing di negeri sendiri, ” jelasnya. (na-str/iol)