Cerita Penjual Busana Muslim di Kabul: Usai Taliban Berkuasa, Pelanggan Berdatangan Tapi Minta Diskon

Dia menjelaskan bahwa sebelum Taliban merebut kekuasaan, tokonya memiliki pelanggan yang sering berbelanja busana muslim. Namun kini, dia berharap agar lebih banyak pelanggan berdatangan.

“Sebelumnya kami memiliki pelanggan pakaian muslim, dan sekarang kami juga memiliki pelanggan kami sendiri,” papar Shiraz.

Meski gejolak politik dan keamanan membawa ketidakpastian akan perekonomian Afghanistan ke depannya, namun Shiraz tidak serta merta hilang asa. Dia berharap, pemerintahan Taliban yang baru ke depannya akan membawa pembangunan ekonomi bagi negaranya.

“Sebelumnya kami berada di situasi pasar dan ekonomi yang sangat buruk. Harapan saya adalah mereka (Taliban) bisa membuat kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dan menciptakan pekerjaan serta membawa perdamaian serta pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Sang pedang pun membagikan sedikit ceritanya di mana belakangan ini mulai banyak pelanggan yang datang ke tokonya untuk membeli busana muslim, namun meminta diskon karena kekurangan uang.

“Sudah 20 hari bank ditutup. Pelanggan kami datang dan mengatakan, kami tidak memiliki uang, tolong beri diskon,” cerita Shiraz.

“Meski kami tidak menjual dengan harga mahal, tapi mereka (pelanggan) tidak bisa membeli, mungkin karena uang mereka di bank,” tutupnya. (rmol)