Dalam sebuah seminar yang digelar di Kuwait bertema "Arab di Media Barat" cendekiawan Kuwait Dr. Saad bin Thiflah menilai bahwa Usamah Bin Ladin lebih berbahaya bagi umat Islam dibandingkan Salman Rusdi.
Salman Rusdi adalah seorang penulis India yang menulis buku The Satanic Verses yang menggegerkan umat Islam, karena isinya menghina ajaran Islam.
"Bahwa buku Ayat-Ayat Setan Rusdi itu tidak menghancurkan umat, tidak pula menumpahkan setetes darah pun sepanjang sejarah. Sementara ekstrimisme dan sikap fanatik dengan sebuah pendapat dan terorisme itu memberikan dampak terhadap umat dan imej umat, " ujar pemikir Kuwait itu memberikan alasan seperti dikutip Al-Arabia.net, Selasa (13/3).
Lebih Saad bin Thiflah mengatakan, "Islam lebih besar daripada dampak buku (Rusdi) itu. Risalah Samawi lebih agung ketimbang dampak dari Salman Rusdi atau lainnya. Tapi sikap ekstrim atas nama Islam dan membunuh atas nama Islam itulah yang berdampak buruk terhadap kaum Mulsimin, bukan terhadap Islam, karena Islam itu sebuah risalah. "
Thiflah berpendapat, buku Salman tidak membahayakan, tapi yang membahayakan Islam adalah para pemeluknya sendiri, Jika umat Islam melaksanakan dan mengemas Islam secara beradab, maka itu akan memberikan citra positif terhadap Risalah Islam.
Sementara terkait buku Rusdi yang menghina Islam, pemikir Kuwait itu menilai bahwa ada ribuan buku yang menyerang Islam, dan buku-buku itu sampai saat ini masih ada, plus dengan kata-kata kufurnya. Menurutnya, masalahnya bukan terkait Rusdi secara pribadi, tapi ada pada bagaimana cara membaca, memahami dan membantahnya.
"Kita umat yang tidak (suka) membaca. Kita menampakkan diri anti sesuatu yang belum kita baca. Toko-toko buku kita dipenuhi bantahan-bantahan atas buku Rusdi, sementara buku (Rusdi) itu sendiri terlarang. Bagaimana kita membaca bantahan atas hal yang kita tidak tahu tentangnya, " jelas Thiflah.
Lebih lanjut Thiflah menilai ada krisis di umat ini terkait kenapa ada fatwa hukuman mati atas Rusdi sementara fatwa atas Bin Ladin tidak ada, hanya karena Bin Ladin seorang yang mengucapkan syahadat. Thiflah menilai kondisi ini sebagai bencana.(ilyas/alrb)