Perwakilan dari 43 masjid di Antwerp, Belgia yang tergabung dalam Badan Konsultatif Masjid mengecam tawurandi Borgerhout setelah berlangsungnya pertandingan sepakbola antara tim Maroko dan Aljazair belum lama ini. Mereka menyatakan akan menyediakan tim khusus yang bisa melakukan intervensi dan mediasi jika terjadi masalah antara komunitas muslim dengan pihak kepolisian.
Selain itu, Badan Konsultatif Masjid Antwerp akan menjalin kerjasama dengan dewan kota untuk memberikan bimbingan bagi anak-anak muda Maroko dan orang tua mereka, untuk mencegah terjadinya tawuran seperti yang terjadi usai pertandingan sepakbola pada 4 Juni kemarin.
Nordine Taouil, ketua Dewan Muslim Belgia mengatakan, masjid-masjid yang akan berperan memberikan bimbingan dan pertemuan itu. Mereka akan memberikan penyuluhan pada para orang tua agar tentang bagaimana mengendalikan anak-anak mereka dengan lebih baik.
Untuk insiden-insiden yang tak terduga, seperti tawuran antar pendukung tim sepakbola, Taouil menyatakan akan melatih tim khusus yang akan diambil dari komunitas Muslim sendiri. "Anak-anak muda kadang merespon situasi dengan lebih agresif, jika aparat polisi bertindak kasar. Kami juga akan memberikan penjelasan pada anak-anak muda itu, bahwa mereka harus mengubah pandangan mereka terhadap polisi," kata Taouil.
Ia menambahkan, dirinya tidak bermaksud untuk membebankan tanggung jawab atas terjadinya tawuran itu sepenuhnya pada anak-anak muda dan orang tua mereka. Menurutnya, persoalan ini merupakan tanggung jawab bersama, karena anak-anak muda itu tidak punya tempat alternatif untuk sekedar melepas kejenuhan dan mencari hiburan.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari walikota Antwerp, Patrick Janssens. "Kami akan duduk bersama secepat mungkin dan melihat apa yang bisa kami lakukan," ujarnya. (kw/IE/DeStandaard)