Mantan Pemimpin Kuba, Fidel Castro, mengecam keras Amerika Serikat atas tindakannya membunuh pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin di depan mata keluarganya, dengan mengatakan pembunuhan itu adalah "tindakan yang menjijikkan."
"Apapun tindakan kekerasan yang mungkin telah dihubungkan dengan bin Ladin, namun pembunuhan seorang manusia tidak bersenjata yang dikelilingi oleh anggota keluarganya merupakan tindakan menjijikkan," katanya, dalam tulisannya di pers Kuba.
Dia memperingatkan bahwa setelah periode awal euforia kemenangan, warga Amerika akan mengutuk penggunaan metode yang jauh dari usaha melindungi warga negaranya, yang akhirnya tindakan pembunuhan tersebut justru menimbulkan perasaan kebencian dan dendam terhadap mereka."
"Membunuh bin Ladin dan menguburkannya ke kedalaman laut menunjukkan rasa takut dan ketidakamanan, (dan) ternyata dia menjadi tokoh yang jauh lebih berbahaya," kata castro tentang Bin Ladin.
Ia juga menyatakan bahwa serangan di Pakistan oleh tim Navy Seal AS sebenarnya pelanggaran terhadap hukum negara Asia itu, dan merupakan pelanggaran untuk martabat negara, laporan AP menyatakan.
Castro, kini 84 tahun, mengatakan ia membenci semua bentuk terorisme, sembari mencatat bahwa ia menyatakan solidaritas dengan Amerika Serikat meskipun beberapa dekade adanya perbedaan politik dia dengan AS menyusul serangan 11 September 2001.(fq/prtv)