Senator kulit hitam AS, Barack Obama, mendeklarasikan keinginannya untuk maju dalam pemilihan presiden AS, didukung Partai Demokrat. Dikatakannya, bahwa bila ia terpilih sebagai Presiden AS akan melanjutkan proses larangan internasional terhadap senjata nuklir.
Barack Obama yang berupaya mengalahkan senator partai Demokrat Hillary Clinton dalam sejumlah polling pendapat mengatakan, “Inilah yang akan saya katakan sebagai Presiden Amerika, bahwa Amerika akan tetap berusaha menjadikan dunia tanpa senjata nuklir. ” Obama mengeluarkan pernyataan ini dalam rangka memperingati tahun ke lima pidatonya yang pernah ia sampaikan sebagai calon anggota parlemen AS, saat ia menyatakan penolakannya terhadap perang Irak. Sikap Obama itu dinyatakan sekitar 10 hari sebelum pernyataan Hillary yang mendukung perang Irak.
Terkait dengan senjata nuklir, Obama menegaskan bahwa ia tidak akan melucuti senjata nuklir AS dari satu pihak. Ia mengatakan, “Kami akan bekerjasama dengan Rusia untuk menjauhi rudal AS dan Rusia… kami akan memulai upaya untuk melarang produk apapun dari materi nuklir yang bisa menjadi senjata. Kami akan menentukan target untuk memperluas larangan AS dan Rusia terhadap kepemilikan rudal jarak menengah sampai bisa menembus kesepakatan internasional. ”
Secara terus terang, Obama mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengkritiknya, terutama Hillary, telah mengatakan ungkapan dirinya sebagai naif dan tidak bertanggung jawab karena menyerukan dialog dan berunding dengan sejumlah pemimpin negara “musuh” seperti Iran dan Kuba. Obama juga mengingatkan dirinya telah dikritik habis ketika ia melontarkan kecaman terhadap Pakistan yang melakukan operasi militer terhadap Usamah bin Laden pimpinan Organisasi Al-Qaidah. Para musuh politik Obama juga menyebutkan bahwa langkah Obama meninggalkan penggunaan senjata nuklir dalam operasi menyerang sejumlah pos pelatihan terorisme itu sebagai ‘keseleo lidah’.
Tapi Obama terus berhasil mempertahankan pendapatnya dalam berbagai kasus di atas. Dan untuk pelarangan senjata nuklir seluruh dunia ini ia mengangkat alasan, “Kita tidak akan aman di dunia selama ada ancaman non konvensional. Pemikiran ini sama dengan pemikiran yang digunakan saat kita melakukan operasi militer ke Irak. ”
Dalam perdebatan di sebuah konferensi Partai Demokrat di New Hampshire, antara para calon presiden AS yang akan terjun dalam pemilu November 2008, tidak satupun dari capres yang menginginkan penarikan seluruh pasukan AS dari Irak pada tahun 2013. Obama mengatakan, “Tentara AS yang tinggal di Irak setelah melakukan penarikan mundur selama 16 bulan akan hanya ditugaskan untuk melindungi diri dan diplomat Amerika saja, serta melakukan serangan terhadap teroris. Tidak ada keraguan bahwa saya akan menuntaskan perang ini. ” (na-str/iol)