Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi Islam terbesar di AS mendesak media massa AS untuk tidak mengaitkan tujuh orang tersangka yang ditangkap di Miami atas tuduhan merencanakan aksi terorisme, dengan warga Muslim karena ketujuh orang tersebut bukan penganut agama Islam.
"Laporan menyebutkan bahwa keyakinan dari kelompok ini tidak ada kaitannya dengan Islam, maka kami meminta media massa untuk tidak menyebut mereka sebagai Muslim," kata Ahmed Bedier, direktur CAIR wilayah Florida dalam pernyataannya pada situs Islamonline.
Bedier mengkritik media massa yang mengaitkan para tersangka dengan Muslim. Acara-acara talk show di radio-radio konservatif dan televisi, serta opini-opini yang dimunculkan, menyebut para tersangka yang tertangkap sebagai militan Islam dan radikal Islam.
Menurut Bedier, kelompok yang tertangkap itu kemungkinan adalah kelompok sekte tertentu. Sejumlah laporan media menyebutkan bahwa kelompok yang tertangkap di Miami adalah bagian dari kelompok ‘Seas of David’.
Pada CNN, Kamis (22/6), seorang laki-laki yang mengakui dirinya sebagai anggota dari ‘Seas of David’ mengatakan bahwa mereka tidak ada kaitannya dengan kelompok teroris.
"Kami bukan teroris. Kami adalah anggota kelompok David, Seas of David’," kata laki-laki yang menyebut dirinya sebagai Brother Corey.
Ia mengatakan, kelompok ini mencampur ajaran Kristen dan Islam. "Kami mempelajari Allah dan memuja Alkitab. Kami belajar dan berlatih dari ajaran Alkitab, bukan hanya secara fisik tapi juga secara mental," katanya.
Beider dari CAIR meminta para penegak hukum dan aparat berwenang di AS untuk menghindari penggunaan istilah-istilah bahasa Arab dalam penanganan kasus ini. Misalnya istilah yang digunakan Jaksa Agung AS, Alberto Gonzales yang menyebutkan bahwa kelompok yang tertangkap di Miami adalah kelomok ‘teroris lokal’ yang terinspirasi oleh ‘pesan-pesan keras para jihadis’.
Terkait masalah ini, CAIR sudah meminta aparat berwenang untuk memberikan perlindungan pada masjid-masjid dan institusi-institusi milik warga Muslim dari kemungkinan serangan balasan akibat salah informasi yang mengaitkan kasus ini dengan warga Muslim.
Kronologi Peristiwa
Masalah ini mengemuka, menyusul tertangkapnya tujuh orang yang terdiri dari lima warga negara AS, seorang pemukim dan seorang warga Haiti pada Kamis (22/6) di Miami. Ketujuh orang ini muncul di pengadilan pada Jumat (23/6).
Jaksa Agung AS Alberto Gonzales mengatakan, mereka ditangkap dengan sejumlah tuduhan terorisme, antara lain berkonspirasi dalam menyediakan material-material untuk membantu al-Qaidah dan kelompok teroris, merencanakan peledakan Sears Towers di Chicago yang memiliki 110 lantai dan merupakan gedung tertinggi ke-3 di dunia serta merencanakan peledakan kantor pusat regional FBI.
Surat tuduhan menyebutkan, pemimpin kelompok tersebut adalah Narseal Batiste yang merekrut anggota kelompoknya untuk operasi ‘termasuk rencana menghancurkan Sears Tower dengan bahan peledak.’ Namun sejumlah aparat penegak hukum mengungkapkan tidak ada senjata dan bahan peledak yang disita dalam operasi penangkapan itu.
Deputi Direktur FBI John Pistole mengatakan, penangkapan itu merupakan langkah penting dalam perang melawan terorisme di AS. Tapi sejumlah kerabat tersangka mengecam penangkapan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya untuk menakut-nakuti rakyat AS.
"Ini semua sebuah pertunjukkan, mereka membuat takut orang, padahal tidak ada yang perlu ditakuti sama sekali," kata Marlene Phanor, saudara perempuan dari Stanley Grant Phanor,31, salah seorang tersangka. (ln/iol)