Council on American-Islamic Relations (CAIR) mengumumkan tingkat diskriminasi atas kaum Muslim minoritas di AS, kian meningkat sejak tahun 2006 sebanyak 25%. Bentuk diskriminasi itu total berjumlah 163 kasus kejahatan. Data ini berarti tingkat diskriminasi dan teror yang dialami Muslim AS meningkat terus sejak 11 than terakhir secara berturut-turut. Menurut CAIR, dalam laporan yang bertajuk “Kondisi Hak Sipil Muslim di AS tahun 2007”, terdapat 1972 laporan terkait pelecehan terhadap kaum Muslimin di tahun 2005, 2367 laporan sepanjang tahun 2006, 164 di antarnya adalah kasus tindak kriminal atas kaum Muslim.
Laporan yang dikeluarkan CAIR dalam laporan tahunannya ini, berbeda dengan laporan yang dikeluarkan FBI sebulan lalu, yang menyebutkan bahwa diskriminasi yang terjadi atas umat Islam di Amerika Utara menurun drastis sejak 2001 sebanyak 67%. FBI melaporkan berdasarkan informasi dari 12 ribu organisasi hukum Amerika, bahwa orang Yahudi justru yang paling banyak menjadi target kejahatan tertentu, dengan tingkat prosesntase 65% sedangkan kaum Muslimin hanya 12%.
Pengadilan AS sendiri mengakui memang ada banyak tindak kriminal yang dialami umat Islam, seperti serangan-serangan dengan motif fanatik, secara keseluruhan maupun bagiannya, serangan terhadap ras, agama, atau jenis primodialisme lainnya. Serangan-serangan seperti itu menimpa orang secara pribadi, hak milik atau organasi yang mempunyai kaitan dengan Islam.
CAIR yang merupakan organisasi Islam terbesar di Amerika Utara menyebutkan pula kondisi umat Islam di Amerika Utara. Di mana mereka kerap menerima surat kaleng berisi ancaman, serangn fisik, pelecehan kata-kata, diskriminasi di tempat kerja dan dalam pelayanan, serta penangkapan tanpa alasan dan perampasan hak milik. (na-str/iol)