Bush : Menunggu Perintah Tuhan?

Percaya atau tidak. Kalau melihat kasus Amerika menyerang Iraq, yang tidak pernah dipastikan waktunya, nampaknya Presiden Bush akan membuat kejutan baru. Mungkin Bush akan memerintahkan menyerang Iran, tanggal 19 Januari, sebelum ia angkat kaki dari Gedung Putih. Ia mengatakan Tuhan memerintahkannya untuk menyerang Afghanistan, dan Bush melakukannya. Ia mengatakan Tuhan memerintahkannya menyerang Iraq, dan Bush melakukannya.

Dan, sebelum ia hengkang dari Gedung Putih, ia juga akan mengatakan Tuhan memerintahkannya menyerang Iran, dan Bush akan melakukannya. Inilah kemungkinan yang bakal terjadi. Bahkan, Presiden Bush, ketika memerintahkan menyerang Iraq, mengatakan : ‘Crusade’ (Perang Salib).

Memang, sangat mengkawatirkan perilaku politik pemerintahan Bush, yang selalu terobsesi ingin menciptakan perang dan konflik di kawasan Timur Tengah, terutama terhadap negara-negara Arab dan Islam. Tindakan ini memang tak lepas dari pengaruh lobbi Yahudi, yang sangat kuat di pemerintahan Presiden Bush. Kelompok yan paling anti terhadap negara-negara Arab dan Islam, adalah kelompok sayap kanan yang dikenal dengan kelompok ‘Neo-Kon’ (Neo-Konservatif), gabungan kaum Zionis-Israel, Fundamentalis Kristen, dan Katolik, yang menentukan arah kebijakan ‘perang’ pemerintahan Bush terhadap Negara-negara Arab dan Islam. Tapi, kelompok ‘Neo-Kon’ ini, terus berusaha menciptakan gejala kearah perang dingin, yang pernah terjadi di masa lalu. Kelompok ‘Neo-Kon’ ini akan terus mengobarkan perang dan menciptakan sistem bipolar.

Kelompok ‘Neo-Kon’, bukan hanya kawatir terhadap ancaman Iran terhadap Israel, tapi jika Iran menyerang Israel, pengaruhnya juga terhadap Eropa Barat. Maka, sekarang Amerika menggelar payung rudal missil di Polandia dan Czech, yang tujuannya menghapi kondisi kekacauan akibat serangan rudal Iran. Semuanya, tak terlepas dari pemikiran dan adanya pandangan yang disebut dengan : ‘Iranian threat’. Pemikiran yang menuju kearah perang dingin ini, juga tergambar dalam team keamanan dari Presiden Barack Obama.

Pandangan para pengambil kebijakan keamanan di Gedung Putih, kalau jarak jelajah missil, yang dimiliki oleh Iran, sudah lebih dari 2.000 kilometer, maka yang terancam bukan hanya negara-negara Arab, dan Israel, tapi ini menjadi masalah besar, terutama dibidang keamanan. Apalagi, antara Iran dan Uni Arab Emirat, sudah ada bibit-bibit konflik, terkait dengan sengketa tiga kepulauan yang ada di sekitar kawasan Teluk, ini sewaktu-waktu dapat meledak dan berubah menjadi konflik terbuka.

Kelompok ‘Neo-Kon’ yang berlindung dibalik baju Wakil Presiden Dick Cheney, bisa saja memprovokasi Presiden Bush, menyerang Iran, sebelum pergi meninggalkan Gedung Putih. Karena, kelompok ‘Neo-Kon’, adalah kelompok partisan yang sangat agresif, dan terus berusaha membawa dunia kearah kembali ke era perang dingin, dan momentumnya dapat diciptakan dengan perang melawan Iran.

Kelompok ‘Neo-Kon’, yang mempunyai hubungan dengan partai konservatif  di Israel, yaitu Likud. Menjadi satu faktor penting terciptanya situasi global, yang penuh dengan perang dan konflik. Meskipun, kalau dilihat secara umum, kondisinya sudah tidak mungkin lagi, di mana Amerika sangat melemah, akibat di dera krisis, dan tidak mungkin terjadi perang.

Tapi, segalanya dapat terjadi, karena ambisi para kelompok ‘Neo-Kon’, terus terobsesi untuk menciptakan perang melalui tangan Amerika. Selain itu, lobbi  Yahudi, di Amerika juga cukup kuat, seperti AIPAC, dan di Kementerian Luar Negeri Amerika, terdapat tokoh-tokoh yang pro-Israel, seperti Eliot Cohen, yang haus perang, dan ingin menggunakan tangan Amerika, menggebuk Iran. (Mh/alhyt)