Nama Charles Winters mungkin tidak begitu dikenal oleh masyarakat AS saat ini, karena ia sudah meninggal 25 tahun yang lalu. Tapi nama itu menjadi catatan hitam skandal penjualan senjata ilegal negara AS.
Charles Thompson Winters, warga AS asal Boston ini harus mendekam di penjara setelah kejahatannya terbongkar, yaitu menjual pesawat-pesawat tempur AS ke Israel dengan cara ilegal.
Ia mengekspor pesawat pembom jenis B17 ‘Flying Fortress’ yang dokumen-dokumenya disamarkan sebagai pesawat-pesawat cargo dan secara menerbangkan sendiri pesawat-pesawat pembom itu ke Israel melintasi Samudera Atlantik pada tahun 1948.
Kejahatannya terbongkar pada tahun 1949 dan Winters divonis hukuman 18 bulan penjara dan denda sebesar 5.000 dollar. Ia didakwa telah melanggar US Neutrality Act yang berlaku sejak tahun 1939 karena telah “berkonspirasi” mengekspor pesawat-pesawat tempur ke negara asing.
Uniknya, jika di AS Winters dianggap penjahat, di Israel ia dielu-elukan sebagai pahlawan. Pesawat-pesawat pembom B17 itu berperan bagi kemenangan Israel dalam perang dengan negara-negara Arab tahun 1948 yang menjadi cikal bakal terbentuk negara ilegal Israel.
Meski sudah meninggal puluhan tahun lalu, nama Winters muncul dalam daftar nama 19 orang tahanan yang menerima pengampunan dari Presiden AS George W. Bush yang diumumkan menjelang liburan Natal. Satu tahanan lagi, hanya mendapatkan keringanan hukuman. Selain Winters, para tahanan yang mendapatkan pengampunan dan keringanan hukuman hanyalah pelaku kejahatan biasa. (ln/prtv)