Setidaknya 162 orang telah ditangkap setelah beberapa hari kerusuhan terjadi di beberapa lokasi di seluruh negeri yang dilaporkan dilakukan oleh kelompok Salafi, pejabat Tunisia mengatakan kepada Associated Press, Rabu kemarin (13/6).
Sorang pemuda Tunisia tewas akibat luka yang ia derita selama aksi protes Salafi yang berujung bentrok dengan polisi di kota timur Sousse, seorang pejabat rumah sakit mengatakan Rabu kemarin.
Fehmi el-Aouini, 22 tahun, menderita luka tembak di kepala selama bentrok kekerasan pada Selasa lalu dan menjadi korban tewas pertama dalam gelombang tiga hari kerusuhan yang dipicu oleh pameran seni yang dianggap menghina Islam.
Jam malam juga telah diberlakukan di sekitar ibukota, serta kota Sousse, Monastir, Jendouba dan Ben Guerdane.
Sebelumnya pada hari ahad aktivis Salafi menyerang sebuah pameran seni yang mereka anggap menghina Islam di pinggiran kota Tunis La Marsa. Pada hari Senin selanjutnya mereka menyerang kantor polisi, membakar beberapa pos polisi.
Juru bicara pemerintah Samir Dilou mengatakan dalam konferensi pers Selasa malam lalu bahwa 62 polisi terluka dalam bentrokan tersebut.
Tunisia telah menyaksikan sebuah kebangkitan dari kelompok Salafi dalam beberapa bulan terakhir yang dituduh telah menjadi aksi kekerasan, menyerang polisi dan lembaga peradilan. (fq/aby)