Catatan:
Para sejarawan kerap berbeda pendapat mengenai maksud nama Sarandib ini.
Keram Kevonian, dalam sebuah tulisannya berjudul Suatu Catatan Perjalanan di Laut Cina dalam Bahasa Armenia, memaparkan data-data seputar nama beberapa tempat yang digunakan dalam buku catatan perjalanan berjudul Nama Kota-Kota India dan Kawasan Pinggiran Persia.
Di buku tersebut, salah satu nama tempat yang diuraikan Keram adalah Sarandib.
Menurutnya, dalam sumber berbahasa Armenia yang ditelitinya, nama Sarandib ini dalam bahasa Armenia ditulis Oske Getin atau Oskegetin, yang dalam bahasa Sansekerta bermakna Suvanabhumi atau Bumi Emas yang dapat dibandingkan dengan istilah Suvarnadvipa atau Pulau Emas, sebuah nama tempat yang pernah teridentifikasikan sebagai Ceylon akibat kekeliruan di antara trasnkripsi Bahasa Arab dalam istilah ini (سورنديب) dan istilah Sarandib (سرنديب) merupakan bentuk Arab-Persia nama-nama Sanskerta dan Sinhala pulaunya (Simhaladvipa dan Singhaladipa).
Kevan berpendapat bahwa kawasan tersebut adalah Pulau Sumatera yang menghasilkan emas dan yang dinamakan demikian dalam beberapa sumber seperti yang diketengahkan oleh Ferrand: teks Ramayana menyebutnya sebagai “Pulau Emas dan Perak”. (Baca selengkapnya dalam Keram Kevonian, Suatu Catatan Perjalanan di Laut Cina, dalam buku Lobu Tua Sejarah Awal Barus, editor Claude Gulliot (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2015) hlm.. 37-126
[Alif]