Bukti Baru yang Dikumpulkan Amnesty International, Rezim Assad Lakukan Kejahatan Perang

Bukti Baru yang Dikumpulkan Amnesty International, Rezim Assad Lakukan Kejahatan Perang

Amnesty International (AI) mengklaim telah mengumpulkan bukti-bukti baru bahwa rezim Suriah melakukan aksi bals dendam terhadap masyarakat yang dicurigai mendukung kelompok-kelompok oposisi, kelompok hak asasi manusia tersebut menyatakan Kamis ini (14/6).

Aksi “balas dendam” tersebut mencakup pola pelanggaran berat di mana korban, termasuk anak-anak, diseret dari rumah mereka dan ditembak mati oleh tentara, yang dalam beberapa kasus kemudian membakarnya.

Kelompok hak asasi manusia berbasis di London ini menyerukan respons dunia internasional untuk segera mengakhiri kekerasan di Suriah.

“Bukti baru menunjukkan adanya pola terorganisir terkait pelanggaran berat terhadap kemanusiaan dan harus ada aksi internasional yang harus menyelesaikannya,” kata Donatella Rovera dari perwakilan AI dalam sebuah rilis laporan 70-halaman berjudul “Deadly Reprisals”.

AI telah mewawancarai beberapa orang di 23 kota dan desa di seluruh Suriah dan menyimpulkan bahwa pasukan pemerintah Suriah dan milisi pro Assad bersalah karena melakukan pelanggaran HAM dan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional khususnya kejahatan perang.”

Amnesty menggambarkan bagaimana tentara dan milisi Shabiha membakar rumah dan properti milik warga dan menembak tanpa pandang bulu di daerah pemukiman, menewaskan dan melukai para pengamat sipil.

“Ke mana pun saya pergi, saya bertemu dengan warga yang bingung dengan bertanya mengapa dunia hanya diam dan tidak melakukan apa-apa,” kata Rovera.

Laporan itu juga menuduh rezim secara rutin menyiksa orang-orang yang ditangkap, termasuk yang sakit dan lanjut usia.

Dalam laporan tersebut, Amnesty menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk merujuk kasus Suriah kepada Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), dan segera menjatuhkan embargo senjata kepada Suriah.(fq/aby)