Organisasi Budha yang bernama “Bodo Bala Sena” yang merupakan Biksu Sinhala Ekstrim, menyerukan untuk melarang Muslim menikahi perempuan Budha di Srilanka.
Seorang biksu, Ath Cilacuda Knanassara, mengatakan, “ini adalah Negara Budha, mengapa diperlakukan sebagai masyakat yang multikultural?”
Serangan Budhisme terhadap umat Islam meningkat selama tahun 2012 dan 2013, dimana umat Budha tercatat telah menyerang puluhan msjid, dan menyerukan untuk memboikot segala kebutuhan untuk umat Islam, kemudian melarang Hijab dan makanan halal bagi muslim.
Namun organisasi Budha itu membantah ikut berperan dalam serangan terhadap Muslim di tahun 2012 dan 2013, meskipun organisasi ini dicurigai berada dibalik semua serangan itu. Beberapa pengusaha di Sinhala mengatakan,”Bodo Bala Sena” telah mendorong Negara ini untuk masuk kedalam konflik agama dan etnis, dan sangat diragukan bahwa mereka sepakat dengan pemerintah untuk menjauhi perhatian mereka dari isu ekonomi, kesehatan dan pendidikan.”
Menteri Sri lanka, Keheliya Ramukoala, menggambarkan perlawanan terhadap muslim di negaranya sebagai “ketegangan Alami yang kecil dalam masyarakat mulkikultural,” dan ia menekankan bahwa pemerintah akan bertindak cepat dalam hal itu.
Sementara itu, Mujibur Rahman, anggota muslim dari Dewan Lokal di ibukota Kolombo menjelaskan bahwa Budhis Sinhala mulai mencari musuh baru setelah kemenangan mereka atas pemberontakan Macan Tamil pada 2009.
Perlu dicatat bahwa Islam adalah salah satu agama minoritas yang telah memainkan peran penting dalam menghadapo pemberontak macan Tamil selama konflik dengan pemerintah, dimana mayoritas umat Islam disana berbicara bahasa Tamil, yang bias dimanfaatkan oleh intelijen militer.(hr/im)