Video grafis yang diperoleh The Associated Press menunjukkan banyak korban terbakar di dalam rumah mereka. Tubuh anak kecil terlihat ditutupi dengan selembar kain, dan ada pula kartu ID ditunjukkan warga setempat berlumuran darah.
Presiden Dewan Keamanan PBB Francois Delattre yang sedang berkunjung ke ibukota Kota Mali, Bamako pada Sabtu malam mengecam pembunuhan tersebut.
Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita telah memecat dan mengganti dua jenderal dan membubarkan ormas anti-jihad, sehari setelah kejadian, Minggu (24/3).
Kepala staf angkatan darat, Jenderal M’Bemba Moussa Keita, dipecat dan digantikan oleh Jenderal Abdoulaye Coulibaly. Sementara kepala pasukan darat, Jenderal Abdrahamane Baby, digantikan oleh Brigadir Jenderal Keba Sangare.
Perdana Menteri Mali, Soumeylou Boubeye Maiga, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kabinet darurat bahwa Presiden Keita juga telah memerintahkan pembubaran kelompok vigilante anti-jihad yang bernama Dan Na Amassagou.
Beberapa pejuang etnis Dogon dari kelompok vigilante anti-jihad diduga berada di balik serangan yang menewaskan 134 muslim Mali.
Berikut video kondisi Ogossagou pasca pembantaian yang menewaskan 134 umat Islam:
[psid]