Eramuslim.com – Belum kering air mata untuk korban pembantaian di dua masjid di Selandia Baru yang menewaskan 49 orang, umat Islam kembali berduka.
Sebanyak 134 penduduk muslim tewas dibantai di rumah mereka di desa Ogossagou dan Welingara, Mali pada hari Sabtu dinihari (23/3) waktu setempat.
Menurut PBB, wanita hamil dan anak-anak ikut dibunuh. Beberapa korban dibakar hidup-hidup di dalam rumah mereka.
Pelaku pembantauan diduga milisi etnik Dogon. Kelompok ini menyerang desa etnis Peuhl yang marpritas berpenduduk muslim sesaat sebelum fajar pada hari Sabtu, pekan lalu.
Laman ABC melaporkan pada Senin (25/3) bahwa sekelompok pria bersenjata menyamar sebagai pemburu tradisional menyerang para penggembala Fulani.
Warga ditembaki secara membabi buta, kemudian rumah mereka dibakar. Sebagian korban tewas terpanggang akibat terjebak di dalam rumah.
Video pembantaian menunjukkan korban bergelimpangan di tanah, rumah ludes, rata tanah.
Aktivis antikekerasan Peuhl Tabital Pulaaku mengatakan, sebagian korban adalah wanita hamil, anak-anak kecil dan lansia (lanjut usia).