Mantan penasehat keamanan nasional AS pada masa Presiden George W. Bush, Brent Scowcroft mengungkapkan bahwa AS telah menempatkan agen-agen intelejennya di Iran dan bukan tidak mungkin agen-agen intelejen AS itu terlibat dalam kekacauan di Iran saat ini pasca pemilu yang dimenangkan Mahmoud Ahmadinejad.
"Mungkin saja mereka melakukannya. Siapa tahu?" kata Scowcroft dalam acara Fault Lines yang disiarkan televisi Al Jazeera.
Meski demikian, ia menyatakan ragu agen-agen intelejen AS membantu para pengunjuk rasa dari kelompok oposisi dan mampu menembus kekuatan pasukan Garda Revolusi, kepolisian Iran dan pasukan-pasukan milisi di Iran, yang menurut Scowcroft sangat solid.
Ia mengatakan, Washington mengirimkan agen-agennya ke Iran sehari setelah presiden AS mengeluarkan pernyaataan kerasnya terhadap Iran.
AS punya catatan buruk di Iran. Tahun 1953, agen-agen CIA bekerjasama dengan agen-agen Inggris merancang kudeta terhadap Perdana Menteri Iran Mossadegh, karena kebijakan nasionalisasi minyak Iran yang dikuasai oleh perusahaan Inggris.
Sementara itu, Komite Anggaran di DPR AS hari Rabu kemarin mengusulkan voting untuk melarang Bank Expor Impor AS membantu perusahaan-perusahaan yang mengekspor bahan bakar ke Iran atau membantu produksi minyak Iran.
Saat ini, perusahaan-perusahaan seperti Vitol dari Swiss, Trafigura perusahaan patungan Swiss-Belanda, Total asal Prancis, Glencore asal Swiss, British Petroleum dan perusahaan India,Reliance adalah pemasok utama kebutuhan bakar ke Iran.
Anggota DPR AS dari Partai Republik, Mark Kirk mengatakan, AS tidak boleh menggunakan uang dari hasil pajaknya untuk membantu perekonomian Iran. "Tahun 2007 dan 2008, Bank Ekspor Impor AS menyetujui dua jaminan pinjaman senilai 900 juta dollar pada perusahaan Reliance untuk memperbesar penambangan minyaknya. Perusahaan ini memasok sepertiga impor bahan bakar ke Iran," demikian pernyataan Kirk.
Impor bahan bakar ke Iran dan ekspor minyak Iran menjadi target AS untuk menekan pemerintah Iran. Bahkan sebelum pemilu, AS menegaskan akan menghambat impor bahan bakar ke Iran sebagai tekanan agar Iran menghentikan program nuklirnya. (ln/aljz/prtv)