Empat mantan tentara Serbia Bosnia dihukum dengan kurungan penjara terlama dengan total semuanya 142 tahun pada hari Jumat kemarin (15/6) untuk peran mereka dalam melakukan eksekusi massal ratusan Muslim Bosnia di Srebrenica pada insiden kekejaman terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Pembunuhan sekitar 800 orang, termasuk anak-anak, di sebuah peternakan adalah bagian dari pembantaian sistematis 8.000 pria dan pemuda Muslim setelah pasukan Serbia Bosnia menduduki daerah kantong Srebrenica yang dilindungi PBB pada bulan Juli 1995.
Hukuman penjara yang diberikan kepada empat tentara atas kejahatan terhadap kemanusiaan adalah terpanjang yang pernah dijatuhkan oleh pengadilan kejahatan perang Bosnia.
“Pada tanggal 16 Juli 1995, mereka mengeksekusi sekitar 800 warga sipil laki-laki, di antaranya ada yang berusia di bawah 16 tahun dan beberapa lainnya usianya lebih dari 80 tahun, dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore di peternakan Branjevo,” kata hakim Mira Smajlovic, membaca putusan.
Stanko Kojic dipenjara selama 43 tahun, Kos Franc dan Zoran Goronja masing-masing selama 40 tahun, dan Vlastimir Golijan selama 19 tahun karena dia di bawah usia 21 tahun pada saat itu.
Semua terdakwa ini menembak korban mereka tetapi hakim mengatakan Kojic telah melakukan pembantaian secara kejam dibanding dengan yang lain dan kemudian membual tentang jumlah orang-orang yang telah dibunuhnya.
Mereka sendiri dibebaskan dari tuduhan genosida “karena kurangnya bukti” tentang niat mereka untuk melakukan genosida.
Pembantaian itu terjadi selama Perang Bosnia 1992-1995. Pasukan Serbia Bosnia, diperintahkan oleh Jenderal Ratko Mladic, menyerang Srebrenica dan kemudian memisahkan pria dan anak laki-laki dari perempuan.
Banyak pria dan anak laki-laki mencoba melarikan diri melalui hutan, tetapi diburu, ditangkap dan dibantai di beberapa lokasi di dekat Srebrenica.(fq/wb)