Jihad Islam dan Brigade Martir al-Aqsa mengaku bertanggungjawab atas aksi bom syahid di kota Eilat, Israel.
Menurut juru bicara Brigade Martir al-Aqsa pelaku bom syahid itu adalah Muhammad Faisal Siksik asal kota Gaza dan anggota dari faksi Brigade Martir al-Aqsa.
Di rumah Muhammad Faisal di Beit Lahiya, sama sekali tidak nampak kesediha. Ibunya, Rueida mengaku bangga dengan keberanian anaknya.
Menurut ceritanya, anak laki-lakinya itu meninggalkan rumah pada Sabtu pagi dan mengatakan akan menjadi seorang martir.
"Saya memeluknya, menangis dan berdoa agar ia sukses menjalankan misinya sebagai martir. Tuhan mendengar doa saya, " kisah sang ibu berusia 42 tahun itu.
Ia mengaku bangga dengan anak laki-lakinya yang telah menimbulkan kerugian di pihak musuh, dan bukan mati akibat pertikaian memalukan, yang terjadi di dalam negeri Palestina.
Saudara laki-laki Faisal, Naim juga mengaku bangga dengan keberanian saudaranya itu. "Kami bisa berbangga hati setelah misi yang berani ini, " ujarnya.
Pihak Jihad Islam mengatakan, Faisal melakukan perjalan melalui Yordania agar bisa masuk ke Israel untuk menjalankan misinya. Namun pernyataan Jihad Islam ini dibantah oleh otoritas Yordania dan mengatakan bahwa pelaku bom syahid itu masuk ke Israel melalui perbatasan di Mesir.
Dalam pernyataan bersama, Jihad Islam dan Brigade Martir al-Aqsa menyebut serangan bom syahid itu sebagai "respon alamiah terhadap agresi biadab yang dilakukan Israel. " Hal serupa juga diungkapkan juru bicara Hamas.
"Serangan itu merupakan ‘respon yang alamiah’ terhadap kebijakan militer Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Selama masih ada penjajahan, perlawanan adalah tindakan yang sah, " tegas Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas di Gaza.
Namun juru bicara Fatah, Ahmad Abdul Rahman malah mengecam aksi bom syahid tersebut, meski Brigade Martir al-Aqsa adalah bagian dari faksi Fatah.
Ia mengatakan, "Kami menentang setiap operasi yang targetnya warga sipil, baik orang Israel maupun Palestina. "
Tiga Warga Israel Tewas
Aksi bom syahid itu terjadi di toko roti Lechamim, di kawasan pemukiman dekat kota resort Eilat di Laut Merah, pada pukul 09. 40 waktu setempat. Pemilik toko roti dan dua pegawainya tewas, termasuk pelaku bom syahid.
Aparat kepolisian mengatakan, pelaku bom syahid membawa bahan peledak dalam ranselnya dan masuk ke toko itu. Ledakan tersebut menyebabkan bagian dalam toko porak poranda. Tim penyelamat memerlukan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan serpihan tubuh manusia yang menjadi korban ledakan.
Aksi bom syahid ini merupakan aksi pertama setelah insiden yang sama terjadi di Tel Aviv pada April 2006 dan menewaskan 10 warga Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Simon Peretz mengatakan, aksi bom syahid itu adalah upaya untuk merusak kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Gaza, yang sudah berlangsung selama dua bulan.
PM Israel, Ehud Olmert memerintahkan investigasi, bagaimana serangan itu bisa dilakukan di Israel. Ia juga mengatakan akan melanjutkan operasi militernya dengan target para pejuang Palestina, untuk mencegah terjadinya aksi balasan seperti yang kerap dilontarkan para pejuang Palestina, atas kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. (ln/aljz)