Dua belas orang dikatakan tewas karena bom mobil saat menghadiri pemakaman di kawasan Jaraman, Damaskus, demikian laporan TV milik pemerintah Suriah.
Saksi mata juga melaporkan banyaknya korban luka-luka dengan pemerintah menyebut angka 48.
Menurut sebuah organisasi oposisi Suriah yang berpusat di London, pemakamannya sendiri dilakukan untuk dua orang pendukung President Bashar al-Assad.
Kedua pendukung Presiden Assad itu tewas sehari sebelumnya, Senin (27/08) karena serangan bom mobil serupa.
Saksi mata menyebut bom meledak di gerbang pemakaman khusus warga Druze, tempat pemakaman dilakukan.
Kantor berita Suriah, Sana, menyebut penggunaan taksi untuk membawa bom yang diledakkan.
Gambar yang diterbitkan Sana memperlihatkan kendaraan yang hancur dan bangunan sekitar yang luluh lantak.
Kejadian terakhir ini hampir dipastikan akan semakin mendorong warga untuk mengungsi keluar dari Suriah.
PBB sudah memperingatkan bahwa sedikitnya 200.000 orang akan mengungsi ke Turki untuk menghindari pertumpahan darah di Suriah itu.
Jumlah ini dua kali lipat dari kemampuan Turki untuk menyediakan tempat pengungsian yang layak.
Badan pengungsi PBB (UNHCR) melaporkan setiap harinya sekitar 5.000 orang menyeberang perbatasan Turki-Suriah, naik sangat tajam dibanding awal bulan lalu yang hanya sekitar 500 setiap harinya
Para pengungsi yang baru datang di Kilis, di perbatasan Turki-Suriah, mengatakan gelombang pengungsi yang lebih besar ada di belakang mereka.(fq/bbc)