Serangan bom bunuh diri menewaskan sedikitnya enam orang warga sipil di dekat markas besar NATO di Kabul, Afganistan Sabtu kemarin (8/9).
Sejauh ini tidak ada laporan korban tewas dari pihak pasukan NATO, demikian laporan media mengutip keterangan resmi NATO di Kabul.
Pelaku bom bunuh diri mengendarai sepeda motor dan meledakkan diri di dekat pintu masuk markas tersebut, kata seorang juru bicara NATO kepada kantor berita Reuters.
Serangan terjadi ketika pendukung mendiang Ahmad Shah Massoud — seorang panglima perang anti Taliban — berkumpul di dekat monumen Shah Massoud di dekat markas NATO.
Sebelumnya, aparat pengamanan memperketat keamanan di berbagai sudut kota Kabul terkait peringatan 11 tahun peristiwa pembunuhan Shah Massoud.
‘Taliban bertanggungjawab’
Sosok Ahmad Shah Massoud dikenal sebagai pahlawan pada perang 1980 ketika melawan pasukan pendudukan Soviet. Namun dia dikenal pula sebagai pemimpin kelompok oposisi yang menentang rezim Taliban.
Dia konon dibunuh oleh al-Qaidah melalui serangan bom bunuh diri pada 9 September 2001.
Setelah ledakan bom bunuh diri pada Sabtu (08/09), markas NATO — yang menampung sedikitnya 2.500 pasukan — dinyatakan “tertutup”, kata juru bicara NATO.
Menurut koresponden The Guardian, Emma Graham-Harrison, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan mengaku sasaran serangan bom itu adalah “kantor CIA”.
Sejumlah pejabat menghadiri peringatan kematian Massoud di Kabul pada Sabtu, yang sekaligus merupakan hari libur nasional untuk menghormatinya.(fq/bbc)