Di Irak, pejabat atau rakyat sama-sama tak luput dari sasaran kekerasan. Deputi Perdana Menteri Irak Salaam Az-Zuwabiy dilaporkan terluka akibat serangan bunuh diri yang dilakukan salah seorang pengawalnya di Baghdad. Serangan itu juga menewaskan 6 orang lainnnya.
"Seorang pelaku bunuh diri yang mengenakan sabuk bom meledakkan dirinya di tengah-tengah kediaman Az-Zuwabiy. Sementara sebuah mobil yang berdekatan dengan lokasi kejadian meledak. Akibatnya 6 orang yang berada di sana tewas dan melukai Az-Zuwabiy, " ujar sumber-sumber keamanan, seperti dikutip IslamOnline.
Sebuah sumber di kepolisian menyebutkan bahwa salah satu korban luka-luka itu saudara Az-Zuwabiy. Sementara sumber lainnya memberikan keterangan bahwa termasuk korban tewas itu seorang penasehat Az-Zuwabiy yang bernama Mufid Abdu Zahra.
Menurut juru bicara militer AS di Irak, Az-Zuwabiy sudah dilarikan ke Rumah Sakit Militer AS. Sementara keterangan yang diberikan Kantor Perdana Menteri Nouri Al-Maliki menyatakan bahwa, Al-Maliki sudah menongok deputinya yang terluka itu pada Jum’at kemarin dan melakukan perbincangan. Menurut sumber Reuters yang berhasil menemui Al-Maliki menyebutkan bahwa, Az-Zuwaniy memang terluka namun tidak parah.
Untuk diketahui, serangan yang melukai Deputi Perdana Menteri Irak tak lama setelah sebuah roket jatuh hanya beberapa meter dari rumah Nouri Al-Maliki, saat ia menggelar konferensi pers bersama Sekjen PBB.
Di Irak, para milisi bersenjata kerapkali melakukan serangan terhadap pejabat-pejabat Irak yang pro AS. Pada bulan lalu Wakil Presiden Irak Adil Abdu Mahdi terkena luka akibat serangan granat yang menewaskan 6 orang di dalam ruangan Departemen Pekerjaan Umum Irak.
Az-Zuwaibiy sendiri adalah salah satu deputi perdana menteri Irak. Ia juga seorang anggota Front Tawafuq, yaitu front utama Arab Sunni di Kabinet Persatuan Nasional. Selain itu, Az-Zuwaibiy juga berasal dari kabilah terkenal di wilayah Abu Gharib.(ilyas/iol)