Seorang anak Palestina yang tinggal di pemukiman di Tel Remeida, seperti biasanya meletakkan sepedanya di depan rumah sebelum ia pergi tidur pada malam hari. Pagi harinya, ketika ia bangun, ia mendapatkan sepedanya sudah tidak ada lagi di tempatnya, hilang … padahal sepeda itu satu-satunya mainan favoritnya.
Bocah Palestina berusia 8 tahun itu mencari sepedanya ke mana-mana, dan ia terpana ketika melihat anak lain menggunakan sepedanya, tapi bocah Palestina itu tidak bisa berbuat apa-apa untuk meminta sepedanya kembali. Ia hanya bisa menyaksikan sepedanya dimainkan anak lain, dengan wajah sedih.
Di pemukiman Tel Remeida yang terletak di kawasan kota Hebron, antar warga Palestina tidak pernah saling mencuri. Tapi pemukiman itu tepat berada di bawah pemukiman Yahudi Israel. Sudah menjadi rahasia umum, jika ada benda berharga milik warga Palestina yang hilang, keesokan harinya warga Palestina akan menyaksikan benda yang hilang itu digunakan oleh pemukim Yahudi.
Itulah yang terjadi dengan sepeda bocah Palestina tadi. Ia tak kuasa merebut kembali sepedanya yang dicuri oleh anak-anak Yahudi itu.
Warga Palestina yang tinggal di dekat pemukiman Yahudi, hampir setiap hari menjadi korban penghinaan dan aksi kekerasan dari para pemukim Yahudi, yang dengan seenaknya mencuri, merampas, merusak, mengotori rumah atau toko-toko milik warga Palestina. Mereka berani menindas warga Palestina karena mendapat perlindungan dari aparat militer Israel yang dengan ketat menjaga pemukiman orang-orang Yahudi.
Hukum internasional, seperti Konvensi Jenewa mewajibkan negara penjajah macam Israel, untuk memberikan perlindungan bagi warga yang berada di bawah penjajahannya. Tapi aturan itu tak berlaku buat Israel. Melanggar hukum internasional adalah hal yang enteng, karena dunia internasional pun tak pernah berani menghukum penjajah yang satu ini. Dan bagi sebagian besar para pemukim Yahudi yang tinggal di tanah milik rakyat Palestina, menindas warga Palestina sudah seperti "hiburan" sehari-hari mereka. (kw/PalNews)