Entah apa yang sedang terjadi di Palestina, kelompok pejuang Hamas dan Fatah dilaporkan kembali terlibat baku tembak di utara Ghaza. Bentrokan itu menimbulkan korban jiwa, kali ini seorang bocah laki-laki berusia dua tahun.
Sumber-sumber medis mengatakan, saudara perempuan bocah laki-laki itu, mengalami luka-luka terkena tembakan dalam baku tembak Hamas dan Fatah itu.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi baik dari pihak Hamas maupun Fatah atas insiden tersebut. Baku tembak itu merupakan baku tembak yang kedua kalinya, setelah terbentuknya pemerintahan nasional bersatu Palestina.
Bentrokan pertama terjadi pada hari Rabu kemarin, setelah terjadi sejumlah kasus penculikan terhadap anggota-anggota Hamas, salah satunya pemimpin Hamas bernama Hamdan Assufi. Belum diketahui siapa yang telah menculik Assufi, karena Fatah sendiri tidak memberi penjelasan apakah pihaknya menawan Assufi.
Melihat ketegangan baru ini, PM Haniyah mengatakan situasi itu sangat tidak menguntungkan bagi pemerintahan yang baru. Seorang penasehat Haniyah sudah menghubungi Abbas melalui telepon tentang kondisi terakhir dan sudah mengutus menteri dalam negeri yang baru Hani al-Qawasmi untuk mempertemukan para pemimpin Hamas dan Fatah di Ghaza agar kedua faksi ini "bekerja secara intensif untuk segera mengakhiri pertikaian. "
Selain baku tembak di utara Gaza, rumah seorang pendukung Hamas dan sebuah toko furnitur milik seorang pendukung Fatah juga dilaporkan dibakar. Seorang aktivis Fatah dan sejumlah warga lokal, menurut keterangan pihak rumah sakit, mengalami luka-luka.
Di tempat terpisah juga terjadi aksi penembakan terhadap seorang warga Gaza berusia 45 tahun. Para kerabatnya menuding pasukan Hamas yang melakukan penembakan itu dan sebagai balasan mereka menculik enam anggota Hamas dan membakar dua kendaraan milik pasukan eksekutif Hamas.
Juru bicara pasukan eksekutif Hamas, Islam Shahwan membantah tuduhan bahwa pasukannya terlibat dalam penembakan laki-laki itu. Ia mengatakan, kematian warga Gaza itu akibat pertikaian keluarga.
Aksi penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata tak dikenal juga menimpa seorang pegawai pemerintah di selatan Ghaza.
Entah siapa yang berada di belakang semua aksi-aksi kekerasan yang membuat Hamas dan Fatah kembali tegang dan saling tuding ini. (ln/aljz)