Tetapi Taliban masih dapat memanfaatkan 600.000 senjata infanteri, termasuk senapan serbu M16 buatan AS, yang diberikan kepada pasukan Afghanistan sejak 2003. Pentagon juga memberikan sekitar 162.000 peralatan komunikasi dan 16.000 kacamata penglihatan malam.
“Ironisnya, fakta bahwa peralatan kami sering rusak adalah penyelamat di sini,” kata seorang pejabat kepada outlet tersebut.
Michael McCaul, anggota di Komite Urusan Luar Negeri DPR dari Partai Republik, memperingatkan bahwa jatuhnya senjata AS ke Taliban menimbulkan ancaman signifikan bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Selama beberapa minggu terakhir, muncul video yang menunjukkan pejuang Taliban memeriksa rampasan perang, termasuk senjata buatan AS yang disita dari Tentara Nasional Afghanistan (ANA). ANA benar-benar runtuh ketika koalisi pimpinan AS mulai mempercepat penarikannya dari negara itu. Menurut laporan, beberapa unit ANA Afghanistan menyerah tanpa perlawanan untuk memajukan pergerakan pasukan Taliban, menyerahkan senjata dan peralatan mereka kepada kelompok militan itu.
Presiden AS Joe Biden telah menekankan bahwa militer AS melakukan semua yang bisa dilakukan untuk Afghanistan selama hampir 20 tahun tinggal di negara itu. Dalam pidato yang menentang kritik terhadap penarikan itu, presiden AS itu menyalahkan para pemimpin dan militer Afghanistan karena gagal melawan Taliban.[sindonews]