Terungkap sudah tindakan militer Filipina yang menghina umat Islam, setelah mereka sering melakukan serangan ke wilyah-wilayah umat Islam Filipina sekarang militer malah melakukan pelecehan dengan menjadikan masjid sebagai kamp militer mereka.
Muslim Moro meminta tentara Filipina tidak menggunakan Masjid-masjid sebagai "kamp militer" mereka, sembari mengatakan hal tersebut merupakan pelanggaran dari hukum internasional.
MILF menyerukan kepada pihak militer Filipina untuk mengosongkan masjid-masjid dan tidak menggunakannya menjadi ‘kamp militer’ mereka di Maguindanao khususnya di kota Datu Piang.
"Tindakan merubah masjid menjadi kamp militer merupakan ketidakpedulian dan sikap tidak menghormati agama Islam dan perasaan umat Islam Filipina,"kata MILF dalam sebuah pernyataannya.
Syaikh Muhammad Muntassir,pimpinan komite dakwah MILF mengatakan bahwa masjid adalah tempat ibadah suci bagi umat Islam dan hanya digunakan untuk beribadah bukan untuk dijadikan kamp militer, kantor detasemen ataupun pos pemeriksaan.
"Menggunakan masjid sebagai kamp militer sama saja dengan mengubur hukum-hukum internasional,"katanya menambahkan.
Dia meminta pihak militer Filipina untuk mematuhi aturan hukum perang internasional.
MILF mengatakan bahwa tentara-tentara Filipina telah menduduki masjid-masjid yang ada diwilayah itu.
Filipina, sebuah negara kepulauan yang terletak di barat Samudera Pasifik, memiliki populasi sebesar 90 juta orang. Penduduk muslim sekitar 12 juta. Antara tahun 1450 dan 1515, dua kerajaan Islam didirikan di pulau Sulu dan Mindanao.
Sementara itu, seorang pejabat militer Filipina mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa pasukan mereka telah memasuki basis pejuang Muslim di wilayah selatan dan menewaskan hampir 100 pejuang Islam dalam 10 hari operasi militer yang mereka lakukan.
Militer Filipina terus secara ofensif melakukan penyerangan meskipun pemerintah Filipina mengatakan bahwa mereka akan kembali kepada proses perrdamaian, melakukan gencatan senjata dengan pejuang Muslim Moro dan berusaha mengambil peran yang lebih aktif untuk memulai kembali pembicaraan damai.
Pemerintah Filipina meluncurkan sebuah serangan militer di wilayah Moro sejak Agustus tahun lalu ketika Mahkamah Agung membatalkan kesepakatan perdamaian, yang ditandatangani antara pemerintah Filipina dengan Islam Moro Islamic Liberation Front (MILF).(fq/wb)