SLMC mengatakan lebih dari setengah dari 222 korban Covid-19 di Sri Lanka berasal dari minoritas Muslim yang hanya menyumbang 10 persen dari 21 juta populasi.
“Kami memiliki jumlah kematian yang tidak proporsional karena Muslim tidak mencari pengobatan sebab takut mereka akan dikremasi jika mereka didiagnosis dengan virus setelah pergi ke rumah sakit,” kata juru bicara SLMC Hilmy Ahamed.
Bulan lalu, Maladewa mengumumkan, Sri Lanka telah meminta izin untuk mengirim jenazah Covid-19 yang ingin dikubur. Tetapi kemudian Maladewa menyarankan agar Sri Lanka mengizinkan pemakaman tersebut. (rmol)