Amerika Serikat telah menghabiskan dana sebesar $ 70.000 untuk menyiarkan iklan di stasiun televisi Pakistan dalam upaya untuk mengurangi kemarahan publik terkait film anti-Islam buatan AS.
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada hari Kamis kemarin (20/9) bahwa Kedutaan Besar Amerika di Islamabad telah membuat klip video yang menampilkan Presiden Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang mengecam film anti Islam.
“Setelah video keluar, ada kekhawatiran di banyak badan politik, termasuk di Pakistan, apakah video ini mewakili pandangan dari pemerintah AS,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland kepada wartawan di Washington.
Iklan berdurasi 30 detik ini menunjukkan Obama dan Clinton menolak isi film dan memuji toleransi Amerika untuk semua agama.
Dalam iklan Obama menunjukkan mengatakan: “.. Sejak kami mendirikan, Amerika Serikat telah menjadi bangsa yang menghormati semua agama. Kami menolak semua upaya untuk merendahkan keyakinan agama orang lain.”
Sedangkan Clinton kemudian mengatakan: “Izinkan saya menyatakan dengan sangat jelas, Amerika Serikat sama sekali tidak ada hubungannya dengan video ini. Kami benar-benar menolak isinya karena komitmen Amerika untuk toleransi beragama akan kembali ke awal dari berdirinya bangsa kami.”
Pada hari Kamis kemarin, bentrokan meletus antara ribuan demonstran anti-AS dan pasukan keamanan di dekat Kedutaan Besar AS di Islamabad, melukai 50 orang.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan travel warning bagi warganya agar tidak bepergian ke Pakistan menjelang protes besar anti-Barat pada hari Jumat.(fq/prtv)