Lembaga Equal Employment Opportunity Commission akan melakukan mediasi antara 22 pekerja muslim dan Dianne’s Gourmet Desserts, Le Center–anak perusahaan H.J. Heinz Co, sebuah perusahaan yang memproduksi aneka makanan di Minnesota.
Mediasi itu dilakukan untuk menyelesaikan perselisihan kerja antara para pekerja Muslim itu dengan perusahaan bersangkutan. Council on American-Islamic Relations (CAIR) Minnesota mengatakan, perselisihan ini berawal dari tindakan perusahaan Le Center memecat dan mengusir secara paksa 22 pegawainya yang Muslim, pada bulan Desember 2010.
Menurut CAIR, perselisihan terjadi berkaitan dengan kebebasan untuk menjalankan ibadah. Heinz membuat kebijakan baru yang menghapus waktu istirahat yang biasa digunakan para pekerja Muslim untuk menunaikan salat, biasanya salat magrib. Para pegawai yang Muslim, masih menurut CAIR, juga tidak diperbolehkan menunaikan salat di luar waktu istirahat yang sudah ditentutan, yang oleh perusahaan jadwalnya dibuat tidak bertepatan dengan waktu salat.
Heinz membantah pernyataan CAIR dan menuding CAIR membuat pernyataan yang menyesatkan. Heinz mengatakan, perusahaannya telah memfasilitasi kebutuhan ibadah pegawainya yang Muslim. Perusahaan itu juga membantah ada pegawai Muslim yang dipecat dari pekerjaannya karena meminta waktu salat.
"Perusahaan kami berkomitmen kuat untuk mengakui dan melindungi perbedaan keyakinan di tempat kerja," tukas Heinz. Le Center, sambung Heinz, bahkan menyediakan dua ruangan untuk tempat salat.
Direktur CAIR Minnesota Taneeza Islam menyatakan, setelah pihaknya campur tangan, Dianne’s Gourmet Desserts mempekerjakan kembali 18 pegawai Muslim yang dipecat pada bulan Januari. Mereka adalah pegawai yang bekerja penuh. Sementara empat pegawai Muslim lainnya, yang berstatus pegawai paruh waktu, tetap dipecat sehingga kasusnya dibawa ke komisi yang mengurusi persamaan hak pekerja. (ln/ST)