Beri Penghargaan Pada Israel, Muslim Boikot Festival Buku di Italia

Para penulis Muslim, kalangan intelektual dan seniman kembali menyerukan boikot terhadap festival buku yang akan digelar selama lima hari di Turin, Italia. Bersama dengan organisasi Free Palestine, mereka juga menggelar aksi unjuk rasa dalam seminar di Universitas Turin yang bertema "Western Democracies and Etnic Cleansing in Palestine."

Para penulis, kalangan intelektual dan seniman Muslim menyerukan boikot festival buku Turin, karena penyelenggara acara tersebut memberikan penghargaan pada Israel dalam rangka peringatan 60 tahun berdirinya negara Yahudi itu. Penyerahan penghargaan itu bahkan akan dihadiri Presiden Italia Giorgio Napolitano.

Penulis dan cendikiawan Muslim Profesor Tariq Ramadan mengkritik rencana pemberian penghargaan pada Israel dan menyebut acara festival buku Turin lebih mirip acara politik daripada sebuah acara budaya. Ramadan pekan kemarin menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan dukungan terhadap kebijakan penindasan Israel terhadap bangsa Palestina yang berlangsung selama 60 tahun.

Festival buku Turin digelar dua bulan setelah festival buku Paris, yang juga menuai kecaman dan boikot para penulis dan peserta dari negara-negara Muslim, karena memberikan penghargaan yang sama pada Israel. Organisasi Free Palestine bahkan rencananya akan menggelar aksi protes pada hari Sabtu besok. Oleh sebab itu, dalam festival buku di Turin kali ini, aparat keamanan Italia melakukan penjagaan yang cukup ketat.

Direktur festival buku Turin, Rolando Picchioni mengklaim festival buku itu akan mencapai rekor pengunjung terbesar. Tahun lalu, pengunjung festival buku Turin lebih dari 300 ribu orang. Festival tahun ini akan melibatkan sekitar 1.400 penerbit baik dari dalam negeri Italia maupun dari luar negeri. (ln/mol)