Sebuah hasil rekaman video yang memperlihatkan detik-detik dilakukannya eksekusi terhadap mantan penguasa Irak, Sadam Hussein beredar luas. Rakaman gambar tersebut diduga diambil melalui lewat fasilitas telepon genggam. Dalam rekaman video tersebut, terdengar suara para saksi yang melontarkan kalimat ejekan terhadap Saddam Hussein, sebelum akhirnya ia tewas di tiang gantungan.
Rekaman video itu pertama kali ditampilkan oleh stasiun televisi al-Jazeera pada Minggu (31/12) dan suara orang yang terekam terdengar melontarkan kalimat pujian terhadap Muhammad Bakar al-Sadr, pendiri Partai Dawah Syiah yang juga paman dari tokoh milisi Syiah, Muqtada al-Sadr. Muhammad Bakr al-Sadr sendiri dieksekusi oleh Saddam Hussein pada tahun 1980.
Setelah tayangan itu, menurut koresponden stasiun televisi yang berbasis di Qatar itu, muncul beragam reaksi di Irak. Kecaman muncul dari Asosiasi Cendikiawan Muslim yang berbasis Sunni yang dalam pernyataan resminya menyatakan mengutuk eksekusi tersebut dan menyebut eksekusi itu dilakukan pemerintahan Irak pimpinan PM Nuri al-Maliki untuk memuaskan ambisi Amerika Serikat.
Koresponden al-Jazeera juga melaporkan, kalangan pendukung Partai Baath dalam pernyataannya yang dimuat di situsnya menegaskan dukungannya terhadap Saddam Hussein. dan mencalonkan wakil presidennya, Izzt Ibrahim al-Duri. Al-Duri dicalonkan sebagai presiden Irak, sejak jatuhnya Saddam pada tahun 2003.
Kalangan Sunni menyatakan, eksekusi Saddam menunjukkan bahwa aparat keamanan sudah disusupi milisi Syiah yaitu Tentara al-Mahdi yang setia pada Muqtada al-Sadr.
"Ada pesan yang jelas dari rekaman video itu-bahwa Tentara al-Mahdi ada di sana dan pelaku dari apa yang terjadi di Irak sekarang," kata mereka.
Di rekaman video eksekusi Saddam yang beredar di internet, seorang penjaga juga terdengar melontarkan kata "Demi Tuhan, terkutuklah kamu" dan dibalas dengan kalimat yang sama oleh Saddam. Saddam nampak tersenyum pada orang-orang yang menghinanya dan mengatakan bahwa orang-orang tidak menunjukkan keberaniannya sebagai laki-laki.
Sadam juga terdengar sempat mengucapkan dua kali kalimat syahadat, kata-kata terakhirnya yang terdengar adalah kata Muhammad, setelah itu ia tewas di tiang gantungan.
Menurut anggota kuasa hukum Saddam, Najib al-Nuaimi hari Minggu kemarin, tak satupun anggota tim pengacara Saddam diizinkan untuk menyaksikan jalannya eksekusi. Sikap itu, kata al-Nuaimi, menunjukkan bahwa eksekusi Saddam tidak lebih sebagai tindakan balas dendam dan semata-mata untuk tujuan politis.
"Ini bukan prosedur normal dalam mengekesekusi seorang yang nornal. Ini semua dilakukan dengan buruk dan penuh kebencian, tidak ada kaitannya dengan kasus Dujail," katanya.
Pihak pengadilan yang menyaksikan eksekusi Saddam, Munir Haddad pada BBC mengungkapkan,"Dia (Saddam) bilang kita semua akan ke surga dan musuh-musuh kita akan ke neraka. Dia juga meminta maaf dan mengungkapkan rasa cintanya pada rakyat Irak serta menegaskan bahwa rakyat Irak harus berjuang melawan orang-orang Amerika dan Persia.
Saksi eksekusi Saddam lainnya, penasehat keamanan nasional Irak, Mowaffak al-Rubaie pada The New York Times mengatakan, salah seorang penjaga sempat berteriak pada Saddam "Kamu sudah menghancurkan kami. Kamu sudah membunuh kami."
Mendengar itu, menurut al-Rubaie, Saddam berkata,"Saya sudah menyelamatkan kamu dari kesengsaraan dan kesedihan, saya sudah menghancurkan musuh-musuhmu, orang-orang Amerika dan Persia.’
Setelah eksekusi, Saddam dimakamkan di desa Awja dekat Tikrit. Ali al-Nida, kepala suku Abu Nasir menyatakan, pemakaman dilakukan pada jam 04.00 pagi di pemakaman milik keluarga di desa kelahiran Saddam. Makamnya terletak di sudut dan ditutupi dengan bendera Irak. Sebelumnya, keluarga Saddam ingin dia dimakamkan di Ramadi, tapi dibatalkan dengan alasan keamanan.(ln/aljz)