Dalam rangka mendapatkan ruangan bagi umat beragama untuk menjalankan praktek keagamaan mereka di kampus, seorang mahasiswa Muslim di University of Memphis menggelar kampanye untuk mendapatkan alokasi ruangan bagi para mahasiswa untuk memenuhi kewajiban agama mereka.
"Ruangan tersebut akan berguna untuk semua agama," kata Emanne Knefati mengatakan kepada koran kampus The Daily Nakhoda pada Kamis, 13 Januari kemarin.
Bergabung di universitas pada tahun ini, Knefati tidak menemukan ruang untuk melaksanakan shalat di kampusnya, ia tidak menemukan pilihan lain selain harus shalat di dekat tangga.
Oleh karena itu, ia dan mahasiswa Muslim lainnya bergabung dengan rekan-rekannya berusaha untuk menciptakan sebuah ruang ibadah di kampus, dimana para mahasiswa dari berbagai agama dapat memenuhi kewajiban agama mereka di ruangan tersebut.
"Mahasiswa di University of Memphis sangat beragam," kata Knefati.
"Saya pikir (pihak administrasi) akan memungkinkan kami untuk memiliki ruangan ibadah sendiri jika kami mendapat banyak pendukung."
Ruangan akan bebas dari semua simbol-simbol agama dan tokoh-tokoh agama, kata mahasiswa Muslim tersebut.
Ruangan ini juga akan memiliki rak buku untuk orang-orang yang ingin menyumbangkan kkitab suci seperti Alquran dan Alkitab.
Memphis adalah rumah bagi 10.000 hingga 15.000 Muslim yang diperkirakan berasal dari berbagai budaya dan etnis.
Usaha kampanye mahasiswa Muslim tersebut telah mendapat pujian di kampus.
"Ini adalah kebutuhan dan kepedulian mahasiswa, dan kami harus dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa kami," kata Lonnie Latham, dekan urusan multikultural.
Latham telah membantu para mahasiswa untuk mencari ruang, yang ia lihat penting bagi para mahasiswa untuk membersihkan pikiran mereka.
Seorang petinggi kampus Hesen Jabr mengatakan ruang apapun akan baik untuk dijadikan ruangan ibadah.
Namun ia berpendapat bahwa lokasi yang ideal harusnya berada di suatu tempat di tengah kampus, seperti sebuah ruangan di pusat kampus.(fq/oi)