Berakhir, 'Perang' di Mumbai

Setelah tiga hari yang menegangkan, pasukan komando India akhirnya berhasil mengakhiri tragedi berdarah di kota Mumbai, India dengan menembak mati satu orang yang masih tersisa dari anggota kelompok penyerang yang berada di Hotel Taj Mahal pada Sabtu petang waktu setempat. Begitu pertempuran dengan kelompok penyerang dinyatakan berakhir, Perdana Menteri India menggelar rapat darurat dengan jajaran keamanan dan intelejennya untuk membahas serangan yang menelan korban 195 orang tewas dan hampir 300 orang lainnya luka-luka.

"Semua operasi sudah selesai. Semua teroris sudah dibunuh," kata Kepala Polisi Mumbai, Hassan Gafoor.

Untuk memastikan tidak ada lagi anggota penyerang yang tersisa dan menolong para tamu hotel yang masih terjebak, pasukan komando India dibawah pimpinan J.K Dutt melakukan penyisiran ke seluruh kamar Hotel Taj Mahal, tempat terakhir yang diselamatkan oleh pasukan komando India dalam tiga hari pertempuran sengit dengan kelompok penyerang.

Informasi terakhir, dari 195 korban tewas 22 diantaranya adalah warga negara asing, antara lain dari Inggris, Jerman, Italia, Jepang, Kanada, Australia, Prancis, Singapura dan Thailand. Pasukan India mengklaim telah membunuh 11 anggota kelompok penyerang dan menangkap satu orang yang disebut-sebut mengaku asal Pakistan.

Sejumlah pejabat India menuding sejumlah elemen militan di Pakistan terlibat dalam aksi serangan di Mumbai. Namun tuduhan itu dibantah oleh oleh para pejabat pemerintahan Pakistan. Surat-surat kabar India melaporkan, satu orang yang tertangkap mengaku sebagai anggota Lashkar-e-Taiba, sebuah kelompok perlawanan yang menentang kekuasaan India di Kashmir. Hubungan India dan Pakistan selama ini memang tidak harmonis menyangkut wilayah Kashmir, wilayah yang karena keindahan alamnya dijuluki Swiss-nya Asia Selatan.

Media massa India menyebut tragedi ini sebagai "9/11-nya India". Dalam laporannya disebutkan bahwa serangan ini terinspirasi oleh serangan bom di Hotel Marriott, Islamabad, Pakistan pada bulan September lalu.

Sumber-sumber di badan intelejen India mengatakan, sebelum melakukan serangan sebagian anggota kelompok penyerang ini masuk ke Mumbai dengan menggunakan kapal motor, dan sebagian lagi memang sudah bersiap-siap di dalam kota mengumpulkan senjata dan bahan peledak. Koran-koran India bahkan menyebutkan, para penyerang sudah menginap di Hotel Taj satu minggu sebelumnya dan membuat rencana serangan dengan cara membuat film sejumlah lokasi.

Sementara itu, Perdana Menteri Manmohan Singh dilaporkan menggelar rapat darurat dengan jajarang pejabat angkatan bersenjata dan intejennya untuk membahas serangan di Mumbai. Singh termasuk yang menuding kelompok militan Pakistan terlibat dalam serangan tersebut.

Di tengah situasi yang masih kacau, muncul isu bahwa ada warga negara Inggris yang dalam kelompok penyerang. Namun itu isu dibantah oleh pimpinan pimpinan wilayah Maharashtra. "Tidak ada berita semacam itu, kami membantahnya," kata Vilasrao Deshmukh. (ln/iol/bbc/Reuters)