Dua orang tewas dan lebih dari 60 lainnya terluka dalam bentrokan antara Muslim Sunni dan sekte Syiah Alawi di kota utara Libanon Tripoli sebagai efek dari perang di negara tetangga Suriah, sumber keamanan dan medis mengatakan pada hari Selasa kemarin (21/8).
Sekelompok orang bersenjata di distrik Sunni Bab al-Tabbaneh dan sekte Alawit di Jebel Mohsen saling baku tembak dalam pertempuran sporadis sepanjang malam, meskipun kehadiran pasukan tentara Libanon di kota pelabuhan, kata penduduk setempat.
Salah satu pria yang tewas diidentifikasi oleh warga sebagai Ahmed al-Farfour dari Jebel Mohsen, kawasan bukit yang dihuni terutama oleh sekte Alawi dan yang menghadap ke daerah mayoritas Sunni di bawahnya.
Sebuah pernyataan militer mengatakan tentara menyerbu gedung-gedung yang digunakan oleh orang-orang bersenjata dan “membalas dengan cepat sumber tembakan”. Laporan mengatakan lima tentara terluka pada Senin malam dan lima, termasuk seorang perwira, terluka pada Selasa oleh granat tangan yang dilemparkan ke sebuah pangkalan militer.
Selain dari korban tentara, sekitar 60 orang terluka di dua kabupaten, warga dan petugas medis mengatakan.
Pada hari Jumat pekan lalu, seorang pengkhotbah Sunni terkemuka di Tripoli mengumumkan pembentukan dewan militer Sunni di kota.
Syaikh Salem al-Rafei, seorang ulama Salafi terkemuka yang telah menggelar aksi protes untuk mendukung pemberontakan Suriah, mengatakan kepada jamaah di Masjid: “Kami mendukung saudara kami di Suriah dan tidak akan meninggalkan mereka.”(fq/aby)