Dua warga Lebanon tewas di kota selatan Sidon pada hari Minggu kemarin (11/11) dalam bentrokan senjata antara pendukung gerakan Syiah Hizbullah dan pendukung ulama Sunni Syaikh Ahmad al-Assir, kata seorang pejabat keamanan.
“Dua orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam bentrokan antara pendukung Syaikh salafi Ahmad al-Assir dan syiah Hizbullah di dekat sebuah kamp pengungsi Palestina di Sidon. Salah satu yang terluka adalah seorang wakil Hizbullah untuk daerah tersebut,” kata sumber tersebut kepada AFP tanpa menyebut nama.
Menurut surat kabar Daily Star Lebanon, syaikh Assir menyerukan penghapusan spanduk Hizbullah dari Sidon dan memberikan hari Minggu sebagai tenggat waktu.
Tindakan ini berkaitan dengan rencana warga Syiah yang sedang mempersiapkan spanduk untuk memperingati kesyahidan Hussain, cucu Nabi, pada tanggal 24 November mendatang.
Seorang saksi mata, Abu Ali Dirani, mengatakan kepada surat kabar bahwa pendukung Assir turun ke jalan dengan membawa senjata.
Assir sendiri berulang kali mengatakan bahwa ia tidak menentang Syiah, tapi melawan Hizbullah karena mendukung rezim Suriah dan karena mereka membunuh Jenderal Wissam al-Hasan. ”
Jendera; Hassan, yang menemukan sebuah plot bom Suriah di Lebanon pada bulan Agustus, tewas dalam ledakan bom mobil yang menewaskan tujuh orang dan melukai 80 lainnya di Beirut distrik Ashrafiyeh akhir Oktober lalu.
Aliansi Hizbullah-Iran-Suriah disalahkan untuk pembunuhan jenderal Hassan.
Tentara Lebanon pada hari Minggu kemarin mengerahkan kendaraan lapis baja setelah Assir mendesak pengikutnya melalui jejaring media sosial, Facebook dan Twitter, untuk melakukan aksi protes di kota selatan, surat kabar Lebanon menambahkan.(fq/aby)