Polisi London menangkap delapan orang terkait bentrokan yang terjadi pada Rabu (11/5) siang, antar kelompok English Defence Leagu (EDL) dan sekelompok anak muda Muslim, di luar gedung Pengadilan Hammersmith, London Barat. Bentrokan itu menyebabkan dua orang perempuan dilarikan ke rumah sakit.
Hari itu, sekitar 150 orang anggota EDL berkumpul di depan gedung pengadilan untuk memberikan dukungan pada Stephen Lennon–pendiri EDL–yang juga dikenal dengan nama samaran Tommy Robinson. Lennon menjalani persidangan atas dakwaan melanggar ketertiban umum pada peringatan "Armistice Day" di Kensington tahun lalu.
Sebuah rekaman video menunjukkan anggota EDL yang berkumpul di depan gedung pengadilan, melakukan tindakan provokatif dengan menyanyikan lagu yang syairnya menyebut-nyebut Taliban dan "Muslim tukang nge-bom", sementara sekelompok anak muda muslim yang berwajah Asia nampak mondar mandir di belakang kelompok tersebut.
Situasi jadi memanas, ketika tiba-tiba dua anak muda menerobos ke tengah kerumunan dan meninju seorang perempuan dan seorang laki-laki. Keributan pun tak dapat dihindari. Bentrokan jadi meluas, antara anggota EDL dengan polisi yang mencoba meredam situasi. Sejumlah orang berlarian ke pintu masuk pengadilan, sehingga persidangan hari itu ditunda. Sebuah helikopter dan polisi antihuru-hara dikerahkan untuk mengendalikan situasi yang kacau.
Sebuah email yang dikirimkan ke seorang perempuan ke redaksi Chronicle mengatakan bahwa polisi menjadi penyebab bentrokan, karena membiarkan anak-anak muda yang berwajah Asia berkeliaran di tempat EDL berkumpul. Tapi saksi mata lainnya mengatakan bahwa bentrokan itu terjadi secara spontan, karena sekelompok anak muda tersebut juga datang ingin menyaksikan persidangan Lennon.
Bentrokan serupa dilaporkan juga terjadi di pengadilan Barons, Margavine Cemetery. Polisi London masih menyelidiki dua insiden tersebut. Dari delapan orang yang ditangkap, tujuh diantaranya anak muda muslim dan hanya satu orang anggota EDL.
EDL adalah kelompok kanan yang menentang syariah Islam dan menuding Islam adalah ajaran ekstrimisme. Sejumlah komentator di Inggris menyebut EDL sebagai kelompok rasis yang berbahaya. Beberapa kali polisi melarang aksi turun ke jalan yang digelar EDL, karena mengancam keamanan publik.
Sementara itu, setelah situasi bisa dikendalikan, sidang terhadap Lennon dilanjutkan. Hakim mengenakan denda pada Lennon atas dakwaan melanggar ketertiban umum. Namun Lennon menyatakan banding. (ln/chronicle)