Kabar bahwa Muntazer al-Zaidi minta maaf atas perbuatannya disampaikan oleh kantor perdana menteri Irak. Menurut penasehat media perdana menteri, Yasin Majid, al-Zaidi menulis surat yang berisi permohonan maaf dan pernyataan bahwa perbuatan buruknya tidak bisa dimaafkan.
Disebutkan pula bahwa dalam suratnya Zaidi menulis, "Saya ingat, pada musim panas tahun 2005, saya mewawancara ‘yang mulia’ (Nouri al-Maliki) dan Anda mengatakan, ‘silahkan masuk, ini adalah rumahmu’. Oleh sebab itu, saya berharap dengan sikap kebapakan Anda, Anda mau memaafkan saya,"
Namun Majid tidak menjelaskan apakah Zaidi menulis surat itu secara sukarela atau atas dasar tekanan dari pihak lain. Sampai sekarang, tidak diketahui dimana sebenarnya Zaidi ditahan setelah insiden lemparan sepatu itu, meski pada hari Selasa kemarin ia dihadapkan ke depan hakim penyelidik dan mengakui tuduhan ‘agresi terhadap seorang presiden.’ Menurut sejumlah pejabat hukum di Irak, Zaidi bisa diancam hukuman 15 tahun penjara.
Keluarga Zaidi skeptis ketika ditanya soal surat berisi pernyataan maaf Zaidi. Menurut keluarganya, Zaidi mengalami patah tulang di bagian lengan dan luka-luka setelah ia ditangkap oleh aparat keamanan Irak dan agen-agen rahasia AS. Keluarganya mengatakan, Zaidi sekarang berada di sebuah rumah sakit di kawasan Zona Hijau, Baghdad dengan penjagaan yang ketat.
Dukungan dari berbagai penjuru dunia terus mengalir untuk Zaidi, mulai dari Kanada sampai Betlehem. Di Betlehem, wartawan Palestina melakukan aksi lepas sepatu sebagai bentuk protes atas penahanan Zaidi. Mereka mengatakan Presiden Bush-lah yang sebenarnya harus dipenjarakan.
Di Montreal, Kanada, organisasi anti-perang Block the Empire mengajak warga Kanada untuk melemparkan sepatu mereka ke kantor konsulat AS di kota itu pada hari Sabtu besok, sebagai bentuk solidaritas terhadap Zaidi.
Para pendukung Zaidi mendesak pemerintah Irak agar membebaskan Zaidi. Namun otoritas berwenang di Irak menolak tuntutan itu dan menyatakan tetap akan melakukan proses hukum terhadap Zaidi.
"Kami menolak permintaan untuk membebaskan Zaidi dengan jaminan, untuk kepentingan penyelidikan dan demi keamanannya sendiri," dalih hakim penyelidik, Dhiya al-Kenani.
Hakim itu juga membantah tudingan bahwa al-Zaidi disiksa dalam tahanan. Al-Kenani mengatakan, tulang rusuk al-Zaidi patah dan kakinya luka saat ia ditarik keluar ruangan konperensi pers, dan bukan setelah ditangkap.
Tapi kemana sepatu bersejarah Zaidi yang digunakan untuk menyambit Presiden Bush?. Menurut Al-Kenani, sepatu itu sudah dihancurkan oleh agen-agen rahasia AS setelah diperiksa bahwa sepatu-sepatu itu tidak mengandung bahan peledak. Betapa fobianya AS. (ln/aby/aljz)