Salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimin, Dr Muhammad Al-Beltagy menegaskan bahwa para demonstran di Rabi’ah tidaklah membawa senjata, bahkan jika pun membawa senjata maka hal itu lebih utama untuk digunakan dalam membela anak bangsa kita.
Dia mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan oleh Al-Jazeera,”para Prajurit yang terbunuh di Sinai adalah untuk mengalihkan perhatian dari tahanan Ikhwanul Muslimin yang meninggal pada hari sebelumnya,”katanya, ia menambahkan bahwa pihak berwenang sampai saat ini belum memberikan satu buktipun tentang keterlibatan Ikhwan dalam aksi teroris yang dituduhkan.
Dia menunjukkan bahwa saat ini jutaan orang telah menyaksikan kudeta militer berdara di Mesir, dan bahwa segala yang kami lakukan adalah berdiri dan berkata dengan mulut-mulut kami bahwa kami menolak kudeta militer ini.”
Pihak Ikhwan menyerukan kepada para pemimpin Ikhwan yang tertangkap untk menolak menjawab pertanyaan dari penyidik karena penangkapan tersebut adalah ilegal dan tidak sah.
Beltagy mengatakan ada lebih dari 3.000 orang meninggal dalam tragedi di Rabi’ah dan di Nahdhoh, dan lebih dari 170 negara di dunia yang tidak mengakui “kudeta militer” ini. (hr/im)