Kelompok Ikhwanul Muslimin di Mesir mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry yang mengatakan bahwa intervensi militer di Mesir adalah dalam rangka memulihkan demokrasi di negara itu, dan Ikhwanul Muslimin menyatakan berkomitmen untuk tetap melanjutkan protes damai terhadap kudeta militer yang telah menggulingkan presiden Mursi.
Muhammad Beltagy, seorang tokoh terkemuka dalam kelompok ikhwanul Muslimin mengatakan dalam pernyataannya kepada kantor berita Anatolia bahwa ia tidak terlalu terkejut dengan pernyataan Kerry, dan ia mengatakan bahwa AS merupakan bagian penting dari kudeta di Mesir.
Beltagy juga menyatakan bahwa kelompok Ikhwanul Muslimin siap untuk dialog dengan syarat, segera akhiri pemerintahan hasil kudeta dan kemalikan legitimasi demokratis.
Sebelumnya Essam El-Erian wakil Pimpinan Partai Kebebasan dan Keadilan, lengan politik Ikhwanul Muslimin, juga telah menolak pernyataan John Kerry tersebut, dan menuntut untuk mencabut pernyataan tersebut. (hr/it)