Sebanyak 19 organisasi meminta Dewan HAM Internasional menolak bila Mesir dimasukkan dalam keanggotaan dewan. Mesir dalam pandangan mereka, telah tercoreng dengan berbagai pelanggaran HAM tingkat tinggi selama bertahun-tahun. Sampai-sampai Mesir disebut sebagai negara yang paling tidak ada kebebasan dan tidak memiliki media massa independen.
Pernyataan ini muncul dalam kesepakatan bersama 19 organisasi HAM di berbagai negara yang seluruhnya menganggap bahwa Mesir tidak layak menjadi anggota Lembaga HAM Internasional. Mereka juga mengungkapkan keterkejutannya atas keberanian Mesir mengajukan diri untuk masuk dalam anggota Dewan HAM PBB. Padahal pelanggaran HAM yang terjadi di Mesir menurut mereka sudah luar biasa.
Organisasi HAM yang menandatangani pernyataan itu antara lain, Organisasi Aksi Aktivis HAM, Organisasi Mesir Pro Kemajuan Demokrasi, Organisasi Mesir Kebangkitan Sosial, Lembaga Tolak Penyiksaan di Mesir, Jaringan Informasi HAM Negara Arab, Pusat Kajian HAM Kairo Mesir, Kelompok Penumbuhan Demokrasi, Organisasi Pedukung Undang-undang HAM, dan lain-lain.
Mesir memang banyak cacat pelanggaran HAM dalam berbagai bentuk. Dalam beberapa minggu terakhir, Pemerintah Mesir telah menginjak-injak hak asasi warga, dengan menutup sejumlah kantor cabang Center for Trade Union and Workers Services-sebuah lembaga konsultasi dan perlindungan buruh. Keputusan tersebut dilakukan di tengah semakin derasnya kritik terhadap pemerintah, di mana penguasa tidak segan-segan menangkap dan memenjarakan siapa saja yang mencoba memprotes kebijakan penguasa. (na-str/ikhol)