Belum lepas dari ingatan kita, bagaimana keras kepala dan keras hatinya para pemimpin Arab melihat tragedi di Gaza Palestina. Mesir yang paling dekat dengan perbatasan Gaza sampai detik ini pun belum dan tidak mau membuka perbatasannya di Raffah. Begitu juga dengan Jordan, mereka secara geografis termasuk yang dekat dengan Gaza, hanya karena terikat perjanjian dengan Israel – mereka tega membiarkan saudara-saudara muslimnya di Gaza terbantai oleh Zionis Israel. Setali tiga uang dengan Arab Saudi, ali-alih menunjukkan sikap yang tegas terhadap aksi holocaust Israel di Gaza, untuk menghadiri KTT di Doha pun mereka enggan.
Mungkin gambar-gambar dibawah ini bisa memberikan penjelasan atas sikap kepala batu nya para pemimpin Arab melihat tragedi di Gaza.
Dari kiri, Raja Abdullah (Saudi), Menlu Arab Saudi, Saud Al-faisal, Raja Abdullah (Jordan), George Bush
Menlu Israel Tzipi Livni bersalaman mesra dengan Presiden Husni Mubarak (Mesir)
Mahmud Abbas (Fattah) berjabat tangan mesra dengan Menlu Israel Tzipi Livni
George Bush, Ehurt Olmert dan Husni Mubarak saling mempersilahkan
Raja Abdullah (Saudi) bergandengan tangan akrab dengan George Bush
Senyum saudara kembar, Ehurt Olmert dan Husni Mubarak
Raja Abdullah (Saudi) saling membalas cium dengan George Bush
Jadi wajar kalau para pemimpin Arab sangat ‘banci’ menghadapi Zionis Israel dan tidak tegas dalam menentang agresi dan holocaust yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Kita berdoa bersama semoga para pemimpin Arab dan semua pemimpin Muslim terbuka hatinya melihat tragedi kemanusiaan ini. Dan semoga mereka tidak lupa dengan firman Allah SWT :
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin….."(Ali-Imran[3]:28)
(fq/berbagai sumber)